Blogroll

» Suara muslimin bersatu. Menyampaikan kebenaran dengan berterus terang, tiada hari tanpa tholabulillmi mengkaji mengaji mencari ridhlo illahi rabbi, Di Pancarluaskan di jalan Tanjung Mulang No 26 Setiaratu Cibeureum Kota Tasikmalaya «

Kamis, 28 Juli 2016

Turki Bahas Program Mengatasi Krisis Gaza

 Ketua Komite Populer Global Solidaritas Jalur Gaza, Isam Yousef bertemu dengan Wakil Ketua Partai Keadilan dan Pembangunan Yasin Aktay di Istanbul (sumber : Middle East Monitor)

Istanbul (SM Media) - Ketua Komite Populer Global Solidaritas  Jalur Gaza,  Isam Yousef bertemu dengan Wakil Ketua  Partai Keadilan dan  Pembangunan Yasin Aktay di Istanbul. Pertemuan  membahas upaya Turki untuk menyelesaikan krisis Gaza, Middle East Monitor  melaporkan, Rabu 27 Juli.

Masyarakat membicarakan baru-baru ini Turki melakukan pembicaraan  dengan Israel terkait kesepakatan dan prospek memfasilitasi kebutuhan hampir dua juta orang yang tinggal di Gaza.

Yousef mengusulkan beberapa proyek bahwa Turki bisa melaksanakan di daerah kantong dikepung termasuk mendirikan fasilitas ekonomi untuk menyerap sejumlah Palestina pengangguran, selain menginstal sistem panel surya untuk menghasilkan listrik untuk mengatasi krisis energi.

Menurut PalSawa.com, proposal juga termasuk dukungan untuk universitas, rumah sakit, spesialis pelatihan dan mengaktifkan pertukaran komersial.

Yousef menekankan pentingnya seruan terus menerus dari LSM lokal dan internasional untuk mengadili penjahat perang Israel di ICC (International Criminal Court  - Pengadilan Kriminal Internasional) di Den Haag, Belanda.

Red : msa
Sumber : Middle East Monitor

Minggu, 17 Juli 2016

BILAL DAN ADZAN TERAKHIRNYA


Semenjak Rasulullah wafat, Bilal menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengumandangkan adzan lagi.
Ketika Khalifah Abu Bakar memintanya untuk menjadi muadzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata: "Biarkan aku hanya menjadi muadzin Rasulullah saja. Rasulullah telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi."

Abu Bakar pun tak bisa lagi mendesak Bilal untuk kembali mengumandangkan adzan.
Kesedihan sebab ditinggal wafat Rasulullah terus mengendap di hati Bilal. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria.

Lama Bilal tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Rasulullah hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya: "Ya Bilal, Wa maa hadzal jafa? Hai Bilal, mengapa engkau tak mengunjungiku? Mengapa sampai seperti ini?"

Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah ke makam Rasulullah. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Rasulullah.

Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Rasulullah, pada sang kekasih.
Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucu Rasulullah Hasan dan Husein. Dengan mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Rasulullah tersebut.

Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal: "Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan untuk kami? Kami ingin mengenang kakek kami."

Ketika itu, Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon kepada Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja.
Bilal pun memenuhi permintaan itu.

Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Rasulullah masih hidup.
Mulailah dia mengumandangkan adzan.

Saat lafadz Allahu Akbar dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok Nan Agung, suara yang begitu dirindukan itu telah kembali.

Ketika Bilal meneriakkan kata Asyhadu an laa ilaha illallah, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sambil berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar.

Dan saat bilal mengumandangkan Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan.

Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Rasulullah, Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai. Hari itu madinah mengenang masa saat masih ada Rasulullah diantara mereka.

Hari itu adalah adzan pertama dan terakhir bagi Bilal setelah Rasulullah wafat. Adzan yang tak bisa dirampungkan.

Subhanallah...

kisah diatas ini mampu mencampur adukkan perasaan kita.
Mampu membuat kita menitikkan airmata tanda kecintaan kita kepada Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallaam, sebagaimana cinta kita pula kepada umat Muhammad.

Itulah pentingnya ukhuwah...
karena ukhuwah itu merupakan penanda keimanan kita.
Subhaanallah !

Warga Gaza Rayakan Kegagalan Kudeta Militer Turki

Anak-anak di Gaza Palestina membawa poster Presiden Turki Recep Thayep Erdogan sebagai bentuk dukungan

Gaza (SM Media) - Umat Islam di Gaza pada Sabtu pagi (16/7) menggelar aksi massa besar-besaran untuk merayakan kegagalan kudeta militer Turki beberapa saat sebelumnya. 
 
Aksi yang dipelopori gerakan perlawanan Hamas itu diikuti ribuan orang yang turun ke jalan dengan membawa poster dan foto presiden Turki, Recep Thayep Erdogan, serta bendera Turki sebagai bentuk dukungan kepada pemerintahan yang sah dan kecaman terhadap militer Turki yang berupaya melakukan kudeta terhadap pemerintahnya.
 
Ismael Ridwan, pemimpin Hamas dalam pernyataannya mengatakan, pihaknya menolak upaya kudeta terhadap konstitusi Turki yang sah. Ia mengatakan, rakyat Turki tahu betul siapa yang seharusnya ditentang, dengan turunnya mereka ke jalan-jalan untuk menggagalkan kudeta.
 
Sebelumnya, Hamas telah menyatakan penolakanya terhadap upaya jahat untuk memberangus pilihan demokratis rakyat Turki.
 
Hamas juga mengungkapkan selamat kepada rakyat Turki dan para pemimpinya yang terpilih seperti Erdogan, partainya serta tentara dan keamananya yang telah berhasil melindungi kebebasan. 
 
Ridwan juga mengingatkan tentang sikap Turki dan para pejabatnya yang senantiasa mendukung bangsa Palestina serta berupaya untuk membuka blokade Gaza.
 
red: adhila
sumber: infopalestina
sumber: suaraislam