Blogroll

» Suara muslimin bersatu. Menyampaikan kebenaran dengan berterus terang, tiada hari tanpa tholabulillmi mengkaji mengaji mencari ridhlo illahi rabbi, Di Pancarluaskan di jalan Tanjung Mulang No 26 Setiaratu Cibeureum Kota Tasikmalaya «

Rabu, 14 Desember 2016

SURAT TERBUKA UNTUK KAPOLRI DARI PURNAWIRAWAN TNI AD


SURAT TERBUKA UNTUK KAPOLRI DARI PURNAWIRAWAN TNI AD
Yth :
--Pepabri Jendral Agum Gumelar,
--PPAD Letjen Kiki Syanakri
--Ketum GBN Mayjen Budi Sujana

SURAT TERBUKA
Mayjen Kivlan Zen punya apa, Kivlan dan Adit senjata tidak punya, prajurit tidak punya, partai gak ada, ormas gak ada, aplagi duit, mungkinkah mereka mau makar????
Mereka yang saya kenal, prajurit yang cinta NKRI, pejuang penegak kemerdekaan NKRI harga mati untuk prajurit TNI kekuatan apa yang mereka punya untuk berbuat MAKAR !!!
Bung Kivlan usia 70 tahun, sama dengan saya, bang Adit 73 tahun, jadi tidak ada syahwat untuk berkuasa!!! Mungkinkah berbuat makar?!
Dulu kita pernah sama sama berjuang bersama Prabowo, Ismed Suadi untuk menegakan yang hak melawan kebatilan dan menuntut ke adilan tapi kita difitnah jadi ABRI HIJAU sekarang kalian difitnah berbuat MAKAR !!!
Kekuasaan polisi sudah over dosis berani nangkap baju hijau jendral prajurit cadangan TNI sekarang purnawirawan, besok prajurit TNI ditangkap di sel di polsek/polres2.
PKI BERHASIL ADU DOMBA dan PKI telah berhasil balas dendam pada TNI khususnya TNI AD sama2 tidak punya hak pilih dan dipilih yang membedakan *TNI DIPENJARA DI BARAK, PKI DIBUANG KE P BURU. SADAR LAH REKAN2 PRAJURIT bahaya komunis sudah mengancam dan terang2an.
Ditangkapnya Kivlan Zen dan Adit menunjukan TNI AD KHUSUSNYA PURNAWIRAWAN TDK SOLID, PR UNTUK TSB ALAMAT DIATAS. SAYA PRIBADI sangat gundah *JENDRAL PURN TNI AD KOK DITANGKAP POLISI !!!. WALAU SUDAH DIBEBASKAN KAMI TiDAK TERIMA !!!
Babak baru perjuangan segera dimulai. Sudah DOA BERJALAN BAIK KOK KAPOLDA METRO INISIATIF TANGKAP KIVLAN & ADIT
SAYA MOHON KAPOLRI COPOT KAPOLDA METRO JANGAN bikin masalah baru , saya menghimbau pada rekan2 PERWIRA TNI agar konsolidasi dan bersatu khususnya TNI AD.
Sebanyak, 2,3 Juta TENTARA REGULER CINA dan 1,2 TENTARA MERAH SIAP MASUK CAPLOK INDONESIA. 100 RIBU senjata cung untuk angkatan ke 5 (buruh dan tani) belum kita ketemukan dimana di sembunyikan PKI WASPADALAH TNI KT BENTENG TERAHIR NKRI TERUSKAN PERJUANGAN JENDRAL KIVLAN DAN JEND ADIT AlFITNATU ASYADLU MINAL QOTLY
FITNAH FITNAH FITNAH LEBIH KEJAM DARI PEMBUNUHAN
AKANKAH TERULANG LAGI KOMUNIS BERKUASA DI Indonesia.
SELAMAT BERJUANG SAHABATKU KALIAN TDK SENDIRIAN JANGAN TAKUT ALLAH BERSAMA KT AMIN
Salam Hormat
MAYJEN TNI PURN
AMPI N TANUDJIWA
CC : MENHAN
PANG TNI
KAS TNI AD
http://bataranews.com/…/surat-terbuka-untuk-kapolri-dari-p…/
------------------------------
SEBARLUASKAN POSTINGAN INI. BIAR RAKYAT TAHU ANCAMAN KOMUNIS

KURANG AJAR ... !!! MEREKA HARUS DIHAJAR ... !!!


KURANG AJAR ... !!!
MEREKA HARUS DIHAJAR ... !!!

DALAM SIDANG MASIH HINA AL-QUR'AN ... !!!
JUGA FITNAH ULAMA & UMAT ISLAM SEBAGAI POLITISI BUSUK ... !!!

"Dalam Sidang Perdananya, Ahok & Adiknya yang jadi Pengacara berulang-kali menyatakan POLITISI BUSUK yang gunakan SURAT AL-MAAIDAH 51 untuk melarang Umat Islam memilihnya dalam Pilgub DKI Jakarta. Bahkan mereka sebut Ayat Al-Qur'an tersebut untuk PECAH BELAH rakyat."

INGAT :

SETIAP MUSLIM WAJIB & BERHAK TUNDUK KEPADA AL-MAAIDAH 51 KAPAN SAJA & DIMANA SAJA.

SETIAP MUSLIM WAJIB & BERHAK SAMPAIKAN AL-MAAIDAH 51 KEPADA UMAT ISLAM KAPAN SAJA & DIMANA SAJA.

KARENANYA
SIAPA PUN MUSLIM YANG SAMPAIKAN AL-MAAIDAH 51 BUKAN
POLITISI BUSUK ... !!!

DAN AL-MAAIDAH 51 TIDAK PECAH BELAH RAKYAT ... !!!

HAKIM WAJIB SEGERA TAHAN TERDAKWA AHOK KARENA MENGULANGI PERBUATAN PENISTAAN AGAMA ... !!!

http://www.habibrizieq.com/2016/12/kurang-ajar.html

BUYA HAMKA Bukan “Politisi Busuk”

Oleh: Dr. Adian Husaini



SETELAH Basuki Thajaja Purnama (Ahok) bicara soal pembodohan dan pembohongan memakai surat al-Maidah:51, kini giliran adiknya mengungkap soal “politisi busuk”. Saat membacakan Nota Keberatan atas dakwaan yang disampaikan Jaksa Penuntut Umum, Selasa (13/12/2016), pengacara Basuki, Fifi Lety Indra menyebut adanya peran politikus busuk dalam kasus yang menyeret Basuki Tjahaya Purnama tersebut.

Fifi yang juga adik Basuki, menyatakan: “Selalu ada ayat yang sama digunakan politisi busuk untuk memecah belah rakyat dengan tujuan memuluskan jalan untuk meraih puncak kekuasaan oleh politisi busuk yang kerasukan roh kolonialisme,” ujar Fifi.

Menurut Fifi, ayat tersebut sengaja disebarkan politikus busuk karena tidak sanggup bersaing dengan Basuki. Terutama terkait visi misi, program dan integritas yang ada dalam diri Basuki. “Politisi busuk itu berlindung di balik ayat-ayat suci itu agar rakyat dengan konsep seiman dapat memilihnya,” tandas Fifi. (http://news.liputan6.com/read/2676745/pengacara-ungkap-peran-politikus-busuk-di-balik-kasus-ahok).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ‘busuk’ bermakna: rusak dan berbau tidak sedap (tentang buah, daging, dan sebagainya), berbau tidak sedap (tentang bangkai dan sebagainya). Untuk pemimpin, kata ‘busuk’ bermakna: buruk; jelek; tidak menyenangkan. Jadi, politisi busuk adalah “politisi yang buruk, jelek, atau tidak menyenangkan.

Siapakah yang dimaksud sebagai “politisi busuk” oleh si Fifi, pengacara Basuki tersebut? Fifi tidak menjelaskannya. Tetapi, “kriteria politisi busuk” yang digunakan pengacara Basuki itu cukup jelas. Yakni, politisi itu menggunakan ayat-ayat suci al-Quran agar rakyat dapat memilihnya karena konsep seiman.

Lalu, apakah seorang politisi muslim yang menggunakan QS al-Maidah:51 agar memilih pemimpin yang seiman, dapat dikatakan sebagai “politisi busuk”? Marilah kita telaah kembali makna QS al-Maidah ayat 51: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin; sebagian mereka adalah pemimpin-pemimpin dari yang sebagian. Dan barangsiapa yang menjadikan mereka pemimpin di antara kamu, maka sesungguhnya dia itu telah tergolong dari mereka. Sesungguhnya Allah tidaklah akan memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.”

Ulama terkemuka, Buya Hamka, dalam Kitab Tafsirnya – Tafsir al-Azhar — menguraikan kandungan makna ayat tersebut: “Maka orang yang telah mengambil Yahudi atau Nasrani menjadi pemimpinnya itu nyatalah sudah zalim. Sudah aniaya, sebagaimana kita maklum kata-kata zalim itu berasal dari zhulm, artinya gelap. Mereka telah memilih jalan hidup yang gelap, sehingga terang dicabut Allah dari dalam jiwa mereka. Mereka telah memilih musuh kepercayaan, meskipun bukan musuh pribadi. padahal di dalam surah al-Baqarah ayat 120 telah diperingatkan Allah bahwa Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha, selama-lamanya tidaklah mereka ridha, sebelum umat Islam menuruti jalan agama mereka. Mereka itu bisa senang pada lahir, kaya dalam benda, tetapi umat mereka jadi melarat karena kezaliman mereka. Lantaran itu selamanya tidak akan terjadi kedamaian.”

Tafsir al-Azhar itu ditulis pada awal tahun 1960-an. Selama puluhan tahun, tidak ada manusia di bumi Indonesia yang menuduh Buya Hamka telah membohongi atau membodohi umat Islam ‘pake’ surat al-Maidah:51. Maka, kita patut bertanya, jika ada politisi muslim yang memahami QS al-Maidah:51 seperti dijelaskan oleh Buya Hamka tersebut, apakah ia dapat dikatakan sebagai “politisi busuk”?

Konsekuensi berikutnya, dari tuduhan itu, apakah Buya Hamka dan para ulama lain yang memiliki pemahaman yang sama terhadap QS al-Maidah:51 juga dikatakan sebagai “ulama busuk”? Lalu, bagaimana jika ada pengacara yang menggunakan ayat-ayat al-Quran untuk memenangkan perkaranya? Apakah ia juga disebut “pengacara busuk”?

Tampak bahwa tuduhan pengacara Basuki itu sangat melampaui batas kepatutan. Bahkan, dalam dalam sistem demokrasi seperti di AS, dukung-mendukung calon presiden dengan alasan keagamaan pun sangat lazim dilakukan. Situs http://www.rightwingwatch.org/, misalnya, mengungkapkan sejumlah alasan keagamaan sebagian kalangan Kristen dalam mendukung Donalt Trump. Misalnya, Trump dianggap sebagai cara Tuhan untuk memuluskan jalan bagi Kedatangan Kristus Kedua kalinya (The Second Coming of Christ).

Alasan lain dukungan terhadap Trump, kalangan Kristen Kanan ini menilai, “Trump would make America friendlier to Israel” dan “Trump will make Christianity more powerful”.

Itulah konsekuensi logis dari sistem demokrasi, yang oleh Aristotle (384-322 BC), disebut sebagai bentuk pemerintahan buruk, seperti tirani dan oligarkhi. Tiga bentuk pemerintahan yang baik, menurutnya, adalah monarkhi, aristokrasi, dan polity. Sebelum abad ke-18, demokrasi bukanlah sistem yang dipilih umat manusia. Sistem ini ditolak di era Yunani dan Romawi dan hampir semua filosof politik menolaknya. (James A. Gould and Willis H. Truit (ed.), Political Ideologies, (New York:Macmillan Publishing, 1973).

Jadi, dalam kontestasi politik yang terbuka di berbagai daerah seperti saat ini, penggunaan dalil-dalil agama sepatutnya dipandang sebagai hal biasa. Yang penting jangan dimanipulasi maknanya. Lucunya, dalam persidangan perdana Basuki Tjahaya Pernama, para pengacara Basuki pun berlomba-lomba menggunakan beberapa dalil al-Quran dan kisah di masa Nabi Muhammad saw – meskipun beberapa kali tampak belepotan melafalkan ungkapan-ungkapan tertentu.

Silakan saja pendukung Basuki Tjahaja Purnama menggunakan ayat-ayat Bibel untuk mendukung calon beragama Kristen. Itu lebih jujur, lebih fair, sesuai dengan agamanya. Begitu juga sangat sah jika seorang politisi muslim atau seorang kyai mengajak umat Islam untuk memilih pemimpin yang seiman, berdasarkan pemahamannya terhadap QS al-Maidah:51, dan ayat-ayat al-Quran lainnya. Pengacara Basuki tidak berhak melarang kaum muslim berpolitik berdasarkan ayat-ayat al-Quran. Apalagi, menuduh mereka sebagai “politisi busuk”.

Buya Hamka, disamping seorang ulama, juga dikenal sebagai politisi muslim terkemuka yang pernah menjadi anggota Majelis Konstituante. Apakah karena pemahamannya yang semacam itu terhadap QS al-Maidah:51 lalu dituduh sebagai “politisi busuk?” Buya Hamka jelas bukan “politisi busuk”. Beliau ulama dan politisi cerdas dan beradab.

‘Bau busuk’

Sepatutnya, sebagai pengikut Kristen, Basuki Tjahaja Purnama tidak perlu memasuki wilayah Tafsir al-Quran. Apalagi, sampai menuduh ada yang membodohi dan membohongi masyarakat ‘pake’ al-Maidah:51. Ia harusnya gunakan saja ayat-ayat Bibel, sesuai dengan keyakinan agamanya.

Setelah melakukan kajian dan penelitian terhadap ucapan Basuki di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016, maka pada 11 Oktober 2016, MUI secara resmi menyatakan, bahwa Basuki telah telah menghina al-Quran dan menghina ulama-ulama Islam.

Inilah ucapan Basuki Tjahaja Purnama yang juga dikutip dalam pernyataan resmi MUI: “… Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu nggak bisa pilih saya, ya kan. Dibohongin pakai surat al Maidah 51, macem-macem itu. Itu hak bapak ibu, jadi bapak ibu perasaan nggak bisa pilih nih karena saya takut masuk neraka, dibodohin gitu ya..”

Apa para ulama di MUI itu lalu dituduh sebagai “ulama busuk” karena merugikan karir politik Basuki Tjahaja Purnama?

Dalam ucapannya yang disiarkan secara langsung oleh stasiun TV nasional, adik Basuki Tjahaja Purnama berulang kali menyebut kata “busuk”, “busuk” dan “busuk”. Entah kenapa, sebagai perempuan, ia suka menggunakan istilah itu. Apakah tidak ada kata lain yang sedikit lebih halus?

Padahal, publik di Indonesia pernah disuguhi tontonan wawancara Basuki Tjahaja Purnama yang sangat jorok ucapannya di satu stasiun TV. Tayangan itu berbuntut kepada jatuhnya sanksi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, berupa sanksi administratif Penghentian Sementara Segmen Wawancara pada program jurnalistik “Kompas Petang”.

Surat Sanksi Administratif disampaikan KPI Pusat ke Kompas TV, Senin 23 Maret 2015. Berdasarkan nomor surat 225/K/KPI/3/15 yang disiarkan di website resmi KPI, program yang disiarkan secara langsung pada Selasa, 17 Maret 2015 pukul 18.18 WIB itu dikategorikan sebagai pelanggaran norma kesopanan, perlindungan anak-anak dan remaja, pelarangan ungkapan kasar dan makian. Serta melanggar prinsip-prinsip jurnalistik. “Tayangan yang memuat ungkapan atau perkataan kasar/kotor demikian dilarang untuk ditampilkan, karena sangat tidak santun, merendahkan martabat manusia,

dan dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat serta rentan untuk ditiru oleh khalayak, terutama anak-anak dan remaja,” demikian pernyataan KPI.

Berikut perkataan kasar dan kotor Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang digarisbawahi KPI Pusat saat wawancara langsung di Kompas TV;

“…istri saya mau nerima CSR untuk main di kota tua. Lu buktiin aja nenek lu sialan bangsat gua bilang. Lu buktiin aja. Gue juga udah keki”.

“…lu lawan bini gua kalah lu mati aja lu. Kasih taik aja muka lu”.

“…kalau betul ada suap 12,7 triliun kenapa si DPRD membatalkan lapor ke Bareskrim? Kok goblok sekali lu orang? …kalau ada bukti memang nyuap apa lu laporin dong bego. …bego banget lu gitu lho. …sementara ada bukti gua mau nyuap lu 12,7 triliun, kok lu nggak berani laporin? Gua kuatir lu kemaluan lu punya ga nih? …eh dibalikin ini yang buat suap. Sialan nggak tuh? Makanya gua bilang panggil gua datang ke angket. Kapan lu panggil biar gua jelasin semua.

Gua bukain lu taik-taik semua itu seperti apa. …nggak apa-apa, biar orang tau emang taik gua bilang…. …kalau bukan taik apa? Kotoran. Silakan. Emang taik namanya kok. Emang taik, mau bilang apa. …TV jangan pernah wawancara gua live kalo nggak suka kata gua taik segala macem. Itu bodohnya anda mau live dengan saya…”

(/berita/nasional/read/2015/03/24/67216/inilah-perkataan-kasar-ahok-yang-akibatkan-kompas-tv-disanksi.html).

Itulah kata-kata ‘busuk’ sang kakak, Basuki Tjahaja Purnama yang bau busuknya terlanjur menyengat kemana-mana. Kini, meski berlangsung lancar, patut disayangkan, sidang pertama kasus penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama pun dikotori dengan aroma kata-kata tak sedap: “politisi busuk”.

Kepada yang suka berkata jorok dan bau, kita hanya bisa berpesan: “Silakan dinikmati sendiri baunya!”*/Depok, 13 Desember 2016

Penulis guru Pesantren at-Taqwa Depok-Jawa Barat

Rep: Admin Hidcom
Editor: Cholis Akbar

http://m.hidayatullah.com/kolom/catatan-akhir-pekan/read/2016/12/13/107650/buya-hamka-bukan-politisi-busuk.html

Minggu, 11 Desember 2016

Nasyid I.R.A Bersatu Tegakkan Keadilan - Oleh Ibnu Khattab Crew RDSM

Bersatu tegakkan keadilan } 4x

Satukanlah langkah dan terus berjuang
Kobarkan semangatmu songsonglah harapan
Walaupun rintangan kan slalu menghadang
Hadapi semua dengan sabar dan iman

Satu cita dalam dakwah
Bersatu tegakkan kalimat Allah semata
Serukanlah kebenaran
Dan sunnah petunjuk jalan

Bersatu tegakkan keadilan } 4x

Kedzoliman harus dihentikan
Kebatilan wajib dimusnahkan
Islam rahmat bagi sluruh alam
Dengan amar mak'uf nahi munkar

Jangan diam bila melihat sebuah kemunkaran
Takutlah akan panas api neraka jahanam
Kedzoliman, kebatilan musuh insane beriman
Ingatlah kebenaran akan dating
Saatnya keadilan ditegakkan !

Bersatu tegakkan keadilan } 4x

Na'am Qotil - Nasyid Khas Suara Mimbar Media

Minggu, 20 November 2016

DO'A UNTUK UMAT ISLAM YANG TERTINDAS

 
 
 SEBAGAI BENTUK SOLIDARITAS IMAN DAN JIHAD UNTUK KAUM MUSLIMIN DI SURIAH, YAMAN, SOMALIA, AFGHANISTAN, IRAK, KASHMIR, DAN SELURUH DUNIA SECARA UMUM, BERIKUT INI KITA TULISKAN DOA UNTUK MEREKA. LEBIH UTAMA APABILA DOA INI DIBACA SEBAGAI QUNUT NAZILAH DALAH SHALAT LIMA WAKTU. SEMOGA BISA DIAMALKAN DAN BERMANFAAT BAGI SEMUA UMAT ISLAM.



اَللَّهُمَّ احْقَنْ دِمَاءَ الْمُسْلِمِينَ فِي شَتـَّّى بِقَاعِ اْلأَرْضِ
اَللَّهُمَّ نَسْأَلُكَ عِزًّا وَتَمْكِينًا وَنَصْرًا لِلْمُجَاهِدِينَ مُبْينًا
اَللَّهُمَّ كُنْ مَعَهُمْ وَلَهُمْ وَانْصُرْهُمْ وَقَوِّهِمْ
اَللَّهُمَّ سَدِّدْ رَأْيَهُمْ وَصَوِّبْ رَمْيَهُمْ وَسِهَامَهُمْ
وَاجْمَعْ كَلِمَتَهُمْ وَأَصْلِحِ اللَّهُمَّ قُلُوبَهُمْ


YA ALLAH, TAHANLAH DARAH KAUM MUSLIMIN DI SELURUH PENJURU DUNIA (DARI DITUMPAHKAN OLEH MUSUH-MUSUH ISLAM)
YA ALLAH, KAMI MEMOHON KEPADA-MU KEJAYAAN, KEKUASAAN, DAN KEMENANGAN YANG NYATA UNTUK MUJAHIDIN
YA ALLAH, BERSAMALAH MEREKA, BELALAH MEREKA, MENANGKANLAH MEREKA, DAN KUATKANLAH MEREKA
YA ALLAH, LURUSKANLAH PENDAPAT MEREKA, TEPATKANLAH TEMBAKAN DAN ANAK PANAH MEREKA
SATUKANLAH KALIMAT MEREKA DAN PERBAIKILAH HATI MEREKA


اَللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِأَعْدَائِهِمْ اَللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِأَعْدَائِهِمْ اَللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِأَعْدَائِهِمْ
اَللَّهُمَّ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ اَللَّهُمَّ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ اَللَّهُمَّ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ
وَشَتـِّتْ شَمْلَهُمْ وَأَضْعِفْ شَوْكَتَهُمْ وَاقْذِفِ الرُّعْبَ فِي قُلُوبِهِمْ
YA ALLAH, HANCURKANLAH MUSUH-MUSUH MUJAHIDIN 3X
YA ALLAH, PECAH-BELAHLAH PERSATUAN MEREKA 3X
CERAI-BERAIKANLAH PERKUMPULAN MEREKA, LEMAHKANLAH KEKUATAN MEREKA, DAN CAMPAKKANLAH RASA TAKUT KE DALAM HATI MEREKA

اَللَّهُمَّ إِلَيْكَ نَشْكُو ظُلْمَ النـَّصَارَى الْحَاقِدِينَ وَفُجُورَ الْيَهُودِ الْمُلاَعِينَ وَتَسَلُّّــّط النــُّصَيْرِيِّينَ وَالرَّوَافِضِ الْمُجْرِمِينَ
أَعْدَاءِ الدِّينِ مِنَ الْمُنَافِقِينَ وَالْعُمَلاَءِ وَالظّــّالِمِينَ
اَللَّهُمَّ سَلـِّطْ عَلَيْهِمْ يَدًا مِنْ الْحَقِّ حَاصِدَةً تَرْفَعُ عَنَّا ذُلَّـّنَا
وَتُعِيدُ لَنَا عِزَّناَ
وَتُسْقِطُ بِهَا عَدُوَّنَا
اَللَّهُمَّ لاَ تُبْقِ لَهُمْ رَايَةً
اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُمْ لِمَنْ خَلْفَهُمْ آيَةً


YA ALLAH, KAMI MENGADUKAN KEPADA-MU KEZALIMAN ORANG-ORANG NASRANI YANG MENDENGAKI, KEJAHATAN ORANG-ORANG YAHUDI YANG TERLAKNAT, PENINDASAN ORANG-ORANG NUSHAIRIYAH DAN RAFIDHAH YANG DURJANA
JUGA MUSUH-MUSUH AGAMA ISLAM DARI KALANGAN ORANG-ORANG MUNAFIK, ANTEK-ANTEK KAFIR, DAN ORANG-ORANG ZALIM
YA ALLAH, KUASAKANLAH ATAS DIRI MEREKA TANGAN KEBENARAN YANG MENGHILANGKAN KEHINAAN KAMI, MENGEMBALIKAN KEMULIAAN KAMI, DAN MENJATUHKAN MUSUH KAMI
YA ALLAH, JANGANLAH ENGKAU SISAKAN SATU PANJI PUN BAGI MUSUH-MUSUH KAMI
JADIKANLAH MEREKA SEBAGAI PELAJARAN BAGI ORANG-ORANG SEPENINGGAL MEREKA

اَللَّهُمَّ فُكَّ أَسْرَ إِخْوَانِنَا اْلمَأْسُورِينَ عُمُومًا وَقَادَتِنَا وَتِيجَانِ رُؤُوسِنَا خُصُوصًا
اَللَّهُمَّ أَحْسِنْ خَلاَصَهُمْ وَشُدَّ أَزْرَهُمْ وَثَبِّتْهُمْ عَلَى إِيمَانِهِمْ
اَللَّهُمَّ اجْعَلِ التَــّمْكِينَ لَهُمْ
اَللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِمَنْ يُعَذِّبُوهُمْ اللَّهُمَّ خُذْهُمْ أَخْذَ عَزِيزٍ مُقْتَدِرٍ

YA ALLAH, BEBASKANLAH SECARA UMUM SAUDARA-SAUDARA KAMI YANG DITAWAN, DAN SECARA KHUSUS BEBASKANLAH PARA KOMANDAN DAN PEMIMPIN KAMI
YA ALLAH, MUDAHKANLAH PEMBEBASAN MEREKA, KUATKANLAH KEKUATAN MEREKA, DAN TEGUHKANLAH IMAN MEREKA
YA ALLAH, KARUNIAKANLAH KEKUASAAN KEPADA MEREKA
YA ALLAH, HUKUMLAH ORANG-ORANG YANG MENYIKSA MEREKA, BALASLAH KEBIADABAN MEREKA, WAHAI ALLAH YANG MAHA PERKASA LAGI MAHA BERKUASA


اَللَّهُمَّ اجْعَلْ تَدْبِيرَ أَعْدَائِنَا تَدْمِيرًا لَهُمْ وَمَكْرَهُمْ مَكْرًا بِهِمْ
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ
يَا سَمِيعَ الدُّعَاءِ
يَا قَرِيبُ يَا مُجِيبُ
اَللَّهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيُّومَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ نَسْأَلُكَ أَنْ تُنْقِذَ اْلأَقْصَى مِنْ قَبْضَةِ اْليَهُودِ وَمَنْ عَاوَنَهُمْ
اَللَّهُمَّ خَلِّصْهُ مِنْ كُلِّ كَافِرٍ جَحُودٍ اللَّهُمَّ أَقِرْ عُيُونَنَا بِهِ
وَبِهَزِيمَةِ الْيَهُودِ الْحَاقِدِينَ وَمَنْ عَاوَنَهُمْ مِنَ الْمُجْرِمِينَ مِنْ أَبْنَاءِ جِلْدَتِنَا

YA ALLAH, JADIKANLAH PERENCANAAN MUSUH-MUSUH KAMI SEBAGAI KEHANCURAN BAGI MEREKA
DAN TIPU DAYA MEREKA MENIMPA MEREKA SENDIRI
WAHAI ALLAH YANG MAHA HIDUP LAGI MAHA BERDIRI SENDIRI
WAHAI ALLAH PEMILIKI KEMULIAAN DAN KEAGUNGAN
WAHAI ALLAH YANG MAHA MENDENGAR DOA
MAHA DEKAT LAGI MAHA MENGABULKAN
YA ALLAH YANG MAHA HIDUP LAGI MAHA MENGURUS LANGIT DAN BUMI
KAMI MEMOHON KEPADA-MU, SELAMATKANLAH AL-AQSHA DARI CENGKERAMAN ORANG-ORANG YAHUDI DAN ANTEK-ANTEK MEREKA
SELAMATKANLAH AL-AQSHA DARI SETIAP ORANG KAFIR YANG MENDUSTAKAN DIEN-MU
TENTRAMKANLAH KAMI DENGAN TERBEBASNYA AL-AQSHA
DAN KEKALAHAN ORANG-ORANG YAHUDI DAN ANTEK-ANTEKNYA DARI KALANGAN BANGSA KAMI
KEKURANGAN KAMI, PEMBANTU


اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا فِي بِلاَدِ الشــّامِ وَفِي اْليَمَنِ وَالصُــّومَالِ وَكُلِّ مَكَانٍ
اَللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِالنـَّصَارَى الْحاَقِدِينَ وَالْيَهُودِ اْلمُجْرِمِينَ وَأَعْدَائِكَ أَعْدَاءِ الدِّينِ مِنْ عُمَلاَئِهِمْ يَا رَبَّ اْلعَالَمِينَ
اَللَّهُمَّ أَحْصِهِمْ عَدَدًا وَاقْتُلْهُمْ بَدَدًا وَلاَ تُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا
اَللَّهُمَّ كُنْ مَعَ إِخْوَانِنَا اْلمُجَاهِدِينَ كُنْ لَهُمْ عَونًا مُعِينًا وَنَاصِرًا وَنَصِيرًا
اَللَّهُمَّ ارْحَمْ شُهَدَاءَنَا وَاشْفِ مَرْضَانَا وَدَاو ِ جَرْحَانَا
وَفُكَّ قَيْدَ أَسْرَانَا
وَفُكَّ قَيْدَ أَسْرَانَا
وَفُكَّ قَيْدَ أَسْرَانَا
وَاجْبُرْ كَسْرَناَ وَاسْتُرْ عَيْبَنَا وَاغْفِرْ ذَنْبَنَا وَتَقَبـَّلْ دُعَاءَنَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

YA ALLAH, BERIKANLAH KEMENANGAN KEPADA SAUDARA-SAUDARA KAMI DI NEGERI SYAM, YAMAN, SOMALIA, DAN DI SEMUA TEMPAT
YA ALLAH, HANCURKANLAH ORANG-ORANG NASRANI YANG MENDENGKI, ORANG-ORANG YAHUDI YANG DURJANA, DAN MUSUH-MUSUH-MU MUSUH-MUSUH AGAMA ISLAM DAN ANTEK-ANTEK MEREKA, WAHAI RABB SELURUH ALAM
YA ALLAH, HITUNGLAH JUMLAH MEREKA, BUNUHLAH MEREKA TERCERAI-BERAI, DAN JANGANLAH ENGKAU SISAKAN SEORANG PUN DI ANTARA MEREKA
YA ALLAH, BERSAMALAH SAUADA-SAUDARA KAMI PARA MUJAHIDIN, LIMPAHKANLAH PERTOLONGAN, BANTUAN, DAN KEMENANGAN KEPADA MEREKA
YA ALLAH, KASIH SAYANGILAH PARA SYUHADA’ DI ANTARA KAMI, SEMBUHKAN ORANG-ORANG YANG SAKIT DI ANTARA KAMI, SEMBUHKANLAH ORANG-ORANG YANG TERLUKA DI ANTARA MEREKA, DAN BEBASKANLAH ORANG-ORANG YANG TERTAWAN DI ANTARA KAMI
PULIHKANLAH KELEMAHAN KAMI, TUTUPILAH AIB KAMI, AMPUNILAH DOSA KAMI, DAN TERIMALAH DOA KAMI, WAHAI DZAT YANG PALING PENGASIH



اَللَّهُمَّ عَلَيكَ بِالْمُنَافِقِينَ وَالْعُمَلاَءِ وَأَعْدَاءِ الدِّينِ
اَللَّهُمَّ طَهِـّْر صُفُوفَنَا مِنَ اْلمُنَافِقِينَ وَالْعُمَلاَءِ

YA ALLAH, HANCURKANLAH ORANG-ORANG MUNAFIK, ANTEK-ANTEKNYA, DAN MUSUH-MUSUH AGAMA
YA ALLAH, BERSIHKANLAH BARISAN KAMI DARI ORANG-ORANG MUNAFIK DAN ANTEK-ANTEKNYA

اللَّهُــمَّ آمـــين اللَّهُــمَّ آمـــين اللَّهُــمَّ آمـــين اللَّهُــمَّ آمـــين
وصلِّ اَللَّهُمَّ وسلـّم على إمام المجاهدين وقائد الغرّ المحجـّلين وعلى آله وصحبه أجمعين

YA ALLAH, KABULKANLAH, KABULKANLAH, KABULKANLAH
SHALAWAT DAN SALAM SEMOGA SENANTIASA DILIMPAHKAN KEPADA PEMIMPIN MUJAHIDIN DAN KOMANDAN ORANG-ORANG YANG WAJAHNYA BERCAHAYA DI HARI AKHIR, JUGA KEPADA KELUARGANYA DAN SELURUH SAHABATNYA

Selasa, 15 November 2016

PERANG KOMUNIKASI


Setelah HP para Tokoh GNPF MUI dikloning dan disadap serta diacak sinyal dan datanya.

Selanjutnya sejumlah Kyai Aksi Bela Islam 411 dilarang tampil di TV, lalu sejumlah Situs Islam diblokir.

Kini, televisi yang siarkan langsung Aksi Bela Islam 411 ditegur keras, dan diancam akan ditindak tegas jika kembali siarkan langsung Aksi Bela Islam selanjutnya.

 LUAR BIASA ... !!!
 
 sumber: http://www.habibrizieq.com/2016/11/perang-komunikasi_14.html

JANGAN HINA ULAMA INDONESIA


Sungguh sangat kami sesalkan bahwa Pemerintah RI mendatangkan Syeikh Mushthofa 'Amr Wardhani salah seorang petinggi Darul Iftaa Mesir untuk menjadi Saksi Ahli Agama dalam Kasus Ahok, yang ditengarai untuk diarahkan agar menafsrikan Al-Maaidah 51 sesuai Fatwa Darul Iftaa' Mesir yang membolehkan Non Muslim untuk memimpin Kaum Muslimin.

Jika kami mau, kami GNPF MUI bisa mendatangkan Saksi Ahli Agama dari berbagai Negara Islam untuk menghadapinya, akan tetapi menurut kami bahwa cukuplah kita jadikan Ulama-Ulama Indonesia sebagai Saksi-Saksi Ahli Agama dalam kasus ini, sebab Ulama Indonesia banyak yang berkualitas dunia, dan Ulama Indonesia tentu lebih paham soal Indonesia.

Jangan rendahkan MUI yang berisikan para Ulama dan Cendikiawan Indonesia dari berbagai Ormas dan Kalangan, karena MUI bukan saja berkelas dunia, tapi juga paling mengerti tentang kondisi dalam negeri Indonesia dibanding Ulama dari negeri mana pun.

Nasihat kami untuk Syeikh Mushthofa 'Amr Wardhani agar tidak mencampuri urusan umat Islam Indonesia, karena nanti akan mencoreng dan mencemarkan Darul Iftaa dan Al-Azhar serta Negara Mesir yang selama ini begitu terhormat di tengah Bangsa Indonesia.

STOP ... ADU DOMBA ULAMA ... !!!


Sumber:  http://www.habibrizieq.com/2016/11/jangan-hina-ulama-indonesia.html

PENGUMUMAN


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Semenjak saya melakukan perlawanan terhadap Pemimpin NON MUSLIM di Jakarta dua tahun lalu, saya mulai tidak nyaman dengan No HP saya.

Dan sejak enam bulan lalu, saya rasakan makin tidak nyaman, kloning dan intersave serta penyedotan data dan penyadapan mulai terasa.

Puncaknya sejak Aksi Bela Islam I yg dilanjutkan dengan Aksi Bela Islam II, semakin nyata, karena banyak orang terima berbagai pesan dari No HP saya, padahal saya tidak pernah kirim pesan kepadanya.

Karenanya, mulai saat ini No HP saya tutup, dan saya tidak bertanggung-jawab dengan segala bentuk pesan SMS dan MMS mau pun WA dan lainnya yang datang dari No HP saya tersebut.

Harap semua kawan dan rekan bisa memaklumi. Insya Allah, melalui jalur khusus, kita akan tetap bisa berkomunikasi.

'Afwan wa Syukron.

Wallaahul Musta'aan.
 
 
sumber: http://www.habibrizieq.com/

Minggu, 23 Oktober 2016

IKUTILAH AKSI BELA ISLAM II " AYO ... PENJARAKAN AHOK !!! "


GERAKAN NASIONAL PENGAWAL FATWA MUI

SERUAN JIHAD KONSTITUSIONAL 
BELA AGAMA & NEGARA

IKUTILAH !!!
AKSI BELA ISLAM II
"Ayo Penjarakan Ahok !!!"

Karena:
MENISTA AGAMA - MENODAI AL-QUR'AN
MELECEHKAN ULAMA - MENGHINA UMAT ISLAM

INI BUKAN AKSI SARA & POLITIK PILKADA - TAPI INI AKSI PENEGAKAN HUKUM

Waktu: Jum'at 4 November 2016
SHALAT JUM'AT DI ISTIQLAL

LONG MARCH :
DARI MASJID ISTIQLAL KE ISTANA PRESIDEN RI

Catatan: 

1. Peserta Aksi bawa BEKAL untuk kemungkinan MENGINAP di sekitar Istana Presiden RI

2. Para Peserta Aksi Bela Islam di semua Daerah diserukan datang ke Jakarta bergabung ke Aksi Bela Islam II di Jakarta, dan diserukan juga membawa PETISI MENUNTUT POLRI PENJARAKAN AHOK yang ditanda-tangani para ULAMA & TOKOH ISLAM dari Daerahnya masing-masing untuk diserahkan ke PRESIDEN RI.

3. Peserta Aksi sebelum berangkat harap tulis WASIAT untuk keluarga & BERDOA untuk kemenangan umat Islam

4. Dianjurkan PUASA SENIN & KAMIS sebelum AKSI BELA ISLAM II

5. Dianjurkan dari Senin s/d Kamis untuk banyak membaca Al-Qur’an, Wirid, Dzikir, Ratib, Hizb, Sholawat, Doa & perbanyak : HASBUNALLAAHU WA NI'MAL WAKIIL ... NI'MAL MAULAA WA NI'MAN NASHIIR .

WASPADAI PENGGEMBOSAN AKSI
HATI-HATI PROVOKASI


sumber: www.habibrizieq.com

Minggu, 14 Agustus 2016

DICARI....!!!!!SEORANG CALON SUAMI YANG SE SHOLEH INI.

Pada zaman Rasulullah SAW hiduplah seorang pemuda yang bernama Zahid yang berumur 35 tahun namun belum juga menikah. Dia tinggal di Suffah masjid Madinah. Ketika sedang memperkilat pedangnya tiba-tiba Rasulullah SAW datang dan mengucapkan salam. Zahid kaget dan menjawabnya agak gugup.

“Wahai saudaraku Zahid”¦.selama ini engkau sendiri saja,” Rasulullah SAW menyapa.

“Allah bersamaku ya Rasulullah,” kata Zahid.

“Maksudku kenapa engkau selama ini engkau membujang saja, apakah engkau tidak ingin menikah?,” kata Rasulullah SAW.

Zahid menjawab, “Ya Rasulullah, aku ini seorang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan wajahku jelek, siapa yang mau denganku ya Rasulullah?”

” Asal engkau mau, itu urusan yang mudah!” kata Rasulullah SAW.

Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan sekretarisnya untuk membuat surat yang isinya adalah melamar kepada wanita yang bernama Zulfah binti Said, anak seorang bangsawan Madinah yang terkenal kaya raya dan terkenal sangat cantik jelita. Akhirnya, surat itu dibawah ke rumah Zahid dan oleh Zahid dibawa kerumah Said. Karena di rumah Said sedang ada tamu, maka Zahid setelah memberikan salam kemudian memberikan surat tersebut dan diterima di depan rumah Said.

“Wahai saudaraku Said, aku membawa surat dari Rasul yang mulia diberikan untukmu saudaraku.”

Said menjawab, “Adalah suatu kehormatan buatku.”

Lalu surat itu dibuka dan dibacanya. Ketika membaca surat tersebut, Said agak terperanjat karena tradisi Arab perkawinan yang selama ini biasanya seorang bangsawan harus kawin dengan keturunan bangsawan dan yang kaya harus kawin dengan orang kaya, itulah yang dinamakan SEKUFU.

Akhirnya Said bertanya kepada Zahid, “Wahai saudaraku, betulkah surat ini dari Rasulullah?”

Zahid menjawab, “Apakah engkau pernah melihat aku berbohong?.”

Dalam suasana yang seperti itu Zulfah datang dan berkata, “Wahai ayah, kenapa sedikit tegang terhadap tamu ini?. bukankah lebih disuruh masuk?”

“Wahai anakku, ini adalah seorang pemuda yang sedang melamar engkau supaya engkau menjadi istrinya,” kata ayahnya.

Disaat itulah Zulfah melihat Zahid sambil menangis sejadi-jadinya dan berkata, “Wahai ayah, banyak pemuda yang tampan dan kaya raya semuanya menginginkan aku, aku tak mau ayah.!” dan Zulfah merasa dirinya terhina.

Maka Said berkata kepada Zahid, “Wahai saudaraku, engkau tahu sendiri anakku tidak mau, bukan aku menghalanginya dan sampaikan kepada Rasulullah bahwa lamaranmu ditolak.”

Mendengar nama Rasul disebut ayahnya, Zulfah berhenti menangis dan bertanya kepada ayahnya, “Wahai ayah, mengapa membawa-bawa nama rasul?”

Akhirnya Said berkata, “Ini yang melamarmu adalah perintah Rasulullah.”

Maka Zulfah istighfar beberapa kali dan menyesal atas kelancangan perbuatannya itu dan berkata kepada ayahnya, “Wahai ayah, kenapa sejak tadi ayah berkata bahwa yang melamar ini Rasulullah, kalau begitu segera aku harus dikawinkan dengan pemuda ini. Karena ingat firman Allah dalam Al-Qur’an surat 24 : 51. “Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) diantara mereka ialah ucapan. Kami mendengar, dan kami patuh/taat”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. 24:51)”

Zahid pada hari itu merasa jiwanya melayang ke angkasa dan baru kali ini merasakan bahagia yang tiada tara dan segera pamit pulang. Sampai di masjid ia bersujud syukur. Rasul yang mulia tersenyum melihat gerak-gerik Zahid yang berbeda dari biasanya.

“Bagaimana Zahid?”

“Alhamdulillah diterima ya rasul,” jawab Zahid.

“Sudah ada persiapan?”

Zahid menundukkan kepala sambil berkata, “Ya Rasul, kami tidak memiliki apa-apa.”

Akhirnya Rasulullah menyuruhnya pergi ke Abu Bakar, Ustman, dan Abdurrahman bi Auf. Setelah mendapatkan uang yang cukup banyak, Zahid pergi ke pasar untuk membeli persiapan perkawinan. Dalam kondisi itulah Rasulullah SAW menyerukan umat Islam untuk menghadapi kaum kafir yang akan menghancurkan Islam.

Ketika Zahid sampai di masjid, dia melihat kaum Muslimin sudah siap-siap dengan perlengkapan senjata, Zahid bertanya, “Ada apa ini?”

Sahabat menjawab, “Wahai Zahid, hari ini orang kafir akan menghancurkan kita, maka apakah engkau tidak mengerti?”.

Zahid istighfar beberapa kali sambil berkata, “Wah kalau begitu perlengkapan kawin ini akan aku jual dan akan kubelikan kuda yang terbagus.”

Para sahabat menasehatinya, “Wahai Zahid, nanti malam kamu berbulan madu, tetapi engkau hendak berperang?”

Zahid menjawab dengan tegas, “Itu tidak mungkin!”

Lalu Zahid menyitir ayat sebagai berikut, “Jika bapak-bapak, anak-anak, suadara-saudara, istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih baik kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya (dari) berjihad di jalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS. 9:24).

Akhirnya Zahid (Aswad) maju ke medan pertempuran dan mati syahid di jalan Allah.

Rasulullah berkata, “Hari ini Zahid sedang berbulan madu dengan bidadari yang lebih cantik daripada Zulfah.”

Lalu Rasulullah membacakan Al-Qur’an surat 3 : 169-170 dan 2:154). “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rizki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.(QS 3: 169-170).

“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (QS. 2:154).

Pada saat itulah para sahabat meneteskan air mata dan Zulfahpun berkata, “Ya Allah, alangkah bahagianya calon suamiku itu, jika aku tidak bisa mendampinginya di dunia izinkanlah aku mendampinginya di akhirat.”

HIKMAH
Mudah-mudahan bermanfaat dan bisa menjadi renungan buat kita bahwa, “Untuk Allah di atas segalanya, and die as syuhada.”
Jazakumullah.

Kamis, 28 Juli 2016

Turki Bahas Program Mengatasi Krisis Gaza

 Ketua Komite Populer Global Solidaritas Jalur Gaza, Isam Yousef bertemu dengan Wakil Ketua Partai Keadilan dan Pembangunan Yasin Aktay di Istanbul (sumber : Middle East Monitor)

Istanbul (SM Media) - Ketua Komite Populer Global Solidaritas  Jalur Gaza,  Isam Yousef bertemu dengan Wakil Ketua  Partai Keadilan dan  Pembangunan Yasin Aktay di Istanbul. Pertemuan  membahas upaya Turki untuk menyelesaikan krisis Gaza, Middle East Monitor  melaporkan, Rabu 27 Juli.

Masyarakat membicarakan baru-baru ini Turki melakukan pembicaraan  dengan Israel terkait kesepakatan dan prospek memfasilitasi kebutuhan hampir dua juta orang yang tinggal di Gaza.

Yousef mengusulkan beberapa proyek bahwa Turki bisa melaksanakan di daerah kantong dikepung termasuk mendirikan fasilitas ekonomi untuk menyerap sejumlah Palestina pengangguran, selain menginstal sistem panel surya untuk menghasilkan listrik untuk mengatasi krisis energi.

Menurut PalSawa.com, proposal juga termasuk dukungan untuk universitas, rumah sakit, spesialis pelatihan dan mengaktifkan pertukaran komersial.

Yousef menekankan pentingnya seruan terus menerus dari LSM lokal dan internasional untuk mengadili penjahat perang Israel di ICC (International Criminal Court  - Pengadilan Kriminal Internasional) di Den Haag, Belanda.

Red : msa
Sumber : Middle East Monitor

Minggu, 17 Juli 2016

BILAL DAN ADZAN TERAKHIRNYA


Semenjak Rasulullah wafat, Bilal menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengumandangkan adzan lagi.
Ketika Khalifah Abu Bakar memintanya untuk menjadi muadzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata: "Biarkan aku hanya menjadi muadzin Rasulullah saja. Rasulullah telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi."

Abu Bakar pun tak bisa lagi mendesak Bilal untuk kembali mengumandangkan adzan.
Kesedihan sebab ditinggal wafat Rasulullah terus mengendap di hati Bilal. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria.

Lama Bilal tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Rasulullah hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya: "Ya Bilal, Wa maa hadzal jafa? Hai Bilal, mengapa engkau tak mengunjungiku? Mengapa sampai seperti ini?"

Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah ke makam Rasulullah. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Rasulullah.

Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Rasulullah, pada sang kekasih.
Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucu Rasulullah Hasan dan Husein. Dengan mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Rasulullah tersebut.

Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal: "Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan untuk kami? Kami ingin mengenang kakek kami."

Ketika itu, Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon kepada Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja.
Bilal pun memenuhi permintaan itu.

Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Rasulullah masih hidup.
Mulailah dia mengumandangkan adzan.

Saat lafadz Allahu Akbar dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok Nan Agung, suara yang begitu dirindukan itu telah kembali.

Ketika Bilal meneriakkan kata Asyhadu an laa ilaha illallah, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sambil berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar.

Dan saat bilal mengumandangkan Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan.

Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Rasulullah, Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai. Hari itu madinah mengenang masa saat masih ada Rasulullah diantara mereka.

Hari itu adalah adzan pertama dan terakhir bagi Bilal setelah Rasulullah wafat. Adzan yang tak bisa dirampungkan.

Subhanallah...

kisah diatas ini mampu mencampur adukkan perasaan kita.
Mampu membuat kita menitikkan airmata tanda kecintaan kita kepada Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallaam, sebagaimana cinta kita pula kepada umat Muhammad.

Itulah pentingnya ukhuwah...
karena ukhuwah itu merupakan penanda keimanan kita.
Subhaanallah !

Warga Gaza Rayakan Kegagalan Kudeta Militer Turki

Anak-anak di Gaza Palestina membawa poster Presiden Turki Recep Thayep Erdogan sebagai bentuk dukungan

Gaza (SM Media) - Umat Islam di Gaza pada Sabtu pagi (16/7) menggelar aksi massa besar-besaran untuk merayakan kegagalan kudeta militer Turki beberapa saat sebelumnya. 
 
Aksi yang dipelopori gerakan perlawanan Hamas itu diikuti ribuan orang yang turun ke jalan dengan membawa poster dan foto presiden Turki, Recep Thayep Erdogan, serta bendera Turki sebagai bentuk dukungan kepada pemerintahan yang sah dan kecaman terhadap militer Turki yang berupaya melakukan kudeta terhadap pemerintahnya.
 
Ismael Ridwan, pemimpin Hamas dalam pernyataannya mengatakan, pihaknya menolak upaya kudeta terhadap konstitusi Turki yang sah. Ia mengatakan, rakyat Turki tahu betul siapa yang seharusnya ditentang, dengan turunnya mereka ke jalan-jalan untuk menggagalkan kudeta.
 
Sebelumnya, Hamas telah menyatakan penolakanya terhadap upaya jahat untuk memberangus pilihan demokratis rakyat Turki.
 
Hamas juga mengungkapkan selamat kepada rakyat Turki dan para pemimpinya yang terpilih seperti Erdogan, partainya serta tentara dan keamananya yang telah berhasil melindungi kebebasan. 
 
Ridwan juga mengingatkan tentang sikap Turki dan para pejabatnya yang senantiasa mendukung bangsa Palestina serta berupaya untuk membuka blokade Gaza.
 
red: adhila
sumber: infopalestina
sumber: suaraislam

Minggu, 12 Juni 2016

Habib Rizieq di Simposium Balai Kartini, Mengamankan Pancasila dari PKI

Meski Dijaga Pasukan Israel, Shalat Jumat di Al-Aqsha Diikuti 100 Ribu Jamaah

                     Jemaah shalat Jumat di Masjid Al-Aqsha Palestina
 
Al-Aqsha (SMM) - Meski ribuan pasukan Israel melakukan penjagaan di kota Al-Quds, namun itu tak membuat semangat kaum muslim lemah untuk melaksanakan shalat Jumat pertama di bulan Ramadhan. 
 
Sekitar 100 ribu warga Palestina menunaikan shalat Jumat (10/6) meski Israel menerapkan prosedur keamanan ketat di kota Al-Quds, terutama di Kota Lama tempat, tempat adanya Masjid Al-Aqsha.
 
Pasukan Israel membangun perlintasan-perlintasan militer di jalan-jalan menutu Kota Lama dan melakukan pemeriksaan ketat identitas penduduk dan jamaah.
 
Khatib Masjid Al-Aqsha Syekh Yusuf Abu Asninah memberikan ucapan selamat atas hadirnya bulan Ramadhan dan bisa shalat di masjid Al-Aqsha meski banyak derita dan pesakitan akibat Israel mengalangi mereka.
 
Ia juga menyebutkan dalam khutbahnya tentang kelemahan umat Islam yang mendorong Israel penjajah menguasai tanah Palestina. ia mengajak umat Islam berpegang teguh dengan agama Allah karena itu jalan menunju kemuliaan dan kekuasaan kembali Islam.
 
Ia mengajak umat Islam agar menarik datanya dari bank-bank Eropa karena mereka mendukung Israel.
 
Khatib Al-Aqsha juga mengajak membebaskan tawanan dari penjara Israel dan mengajak warga Palestina bersabar dan terus bertahan.
 
red: adhila
sumber: infopalestina

Kejujuran Rasulullah Saw di Mata Musuh-musuhnya

Salah satu sifat utusan Allah, termasuk Rasulullah Saw, adalah ash-shidqul mutlaq atau kejujuran secara mutlak yang tidak rusak dalam segala kondisi. Sekiranya setiap perkataannya diuji, pastilah sesuai dengan kenyataan; baik ketia ia berjanji, serius, bercanda, memberi kabar maupun ketika bernubuwah. 
 
Kesaksian musuh-musuh Rasulullah Saw bernilai besar. Hal itu menunjukkan pada puncak kepercayaan masyarakat terhadap pribadi Rasulullah Saw. Hanya saja, sebagian manusia dikuasai kebodohan dan keangkuhannya, sehingga mereka mengingkari hal itu tanpa alasan yang jelas. 
 
Ustaz Said Hawwa rahimahullah, dalam kitab Ar-Rasul Shalallahu ‘alaihi wa sallam, menuliskan sejumlah kisah yang berisi kesaksian dari tokoh-tokoh yang menjadi musuh Rasulullah Saw. 
 
Al-Baihaqi meriwayatkan bahwa Mughirah bin Syu’bah berkata, “Hari pertama aku mengenal Rasulullah Saw adalah tatkala aku dan Abu Jahal berjalan-jalan di sebuah lorong Mekah, tiba-tiba kami bertemu Rasulullah Saw. Selanjutnya, beliau menyeru Abu Jahal, ‘Wahai Abu Hakam, marilah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Aku mengajakmu kepada Allah.’. Abu Jahal menjawab, “Hai, Muhammad, tidakkah kamu berhenti mencela tuhan-tuhan kami? Tidaklah yang kamu inginkan adalah agar kami bersaksi bahwa kamu telah menyampaikan risalah? Baiklah kami bersaksi bahwa  aku mengikuti kamu.’. Rasulullah Saw lantas berlalu, sementara Abu Jahal menghadap padaku sambil berkata, ‘Demi Allah, sebenarnya aku tahu bahwa yang ia katakan adalah benar, tapi ada sesuatu yang mencegahku, yaitu Bani Qushayy pernah mengatakan, ‘Pada kami kekuasaan menjaga Ka’bah (Hijabah).’ Kami menjawab, ‘Ya.’ Lalu mereka berkata, ‘Pada kami kekuasaan memberi minum haji (Siqayah).’ Kami menjawab, ‘Ya.’ Lalu mereka berkata, ‘Pada kami kekuasaan memimpin rapat (Nadwah).’ Kami menjawab, ‘Ya.’ Kemudian mereka berkata, ‘Pada kami kekuasaan memimpin perang (Liwa’).’ Kami menjawab, ‘Ya.’ Setelah itu mereka memberi makan kendaraan mereka dan kami memberi makan kendaraan kami, hingga tatkala kendaraan siap dan berdekatan, mereka mengatakan, ‘Dari kami seorang nabi.’ Maka, demi Allah, aku tidak menjawabnya.” Ibnu Abi Syaibah juga mengeluarkan riwayat semisal ini.
 
At-Tirmidzi meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, “Abu Jahal berkata kepada Nabi Saw, ‘Kami tidak mendustakanmu tetapi mendustakan apa yang kamu bawa.”
 
Allah Swt berfirman, “…mereka sebenarnya bukanlah mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang zalim itu meningkari ayat-ayat Allah.” (QS. Al An’aam : 33)
 
Ibnu Asakir meriwayatkan bahwa Mu’awiyyah bercerita, “Abu Sufyan keluar menuju tanah lapang miliknya, mengiringi Hindun. Aku ikut keluar berjalan di depan mereka. Saat itu aku masih seorang bocah dan aku menunggang keledaiku. Tiba-tiba kami mendengar kehadiran Rasulullah Saw. Maka Abu Sufyan berkata, ‘Turunlah hai Muawiyyah supaya Muhammad menaiki kendaraanmu!’. Aku langsung turun dari keledaiku dan Rasulullah Saw menaikinya, beliau berjalan di depan kami sebentar menoleh kepada kami dan bersabda, “Wahai Abu Sufyan bin Harb dan Hindun  binti Utbah! Demi Allah, sungguh kalian pasti mati, kemudian pasti dibangkitkan, lalu yang berbuat kebajikan pasti masuk surga dan yang berbuat keburukan pasti masuk neraka. Aku berkata kepada kalian dengan benar, dan kalian sungguh orang yang pertama aku beri peringatan.’ Kemudian Rasulullah Saw membaca, “Haa Miim. Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang…’ hingga ‘..keduanya menjawab, ‘Kami datang dengan suka hati.’ (QS. Fushilat : 1-11)
 
Abu Sufyan lalu berkata pada beliau, ‘Apakah engkau sudah selesai wahai Muhammad?’ Beliau menjawab, ‘Ya.’ Rasulullah Saw turun dari keledai lantas aku menaikinya. Lalu Hindun menghadap Abu Sufyan seraya berkata, ‘Apakah untuk tukang sihir ini kau turunkan anakku?’ ‘Tidak, demi Allah ia bukan tukang sihir dan bukan pembohong,’ Jawab Abu Sufyan.’” Hadits ini dikeluarkan juga oleh Thabrani.
 
Imam Bukhari dan Muslim juga menceritakan kisah Abu Sufyan di hadapan Heraklius, sebagaimana diceritakan Abu Sufyan sendiri pada Ibnu Abbas. Di antaranya adalah pertanyaan Heraklius pada Abu Sufyan, “Heraklius bertanya, ‘Apakah kalian menuduhnya berbuat dusta sebelum ia mendakwahkan ajarannya?’ Aku jawab, ‘Tidak’” Di akhir kisah itu, Heraklius berkata kepada Abu Sufyan, “Aku tanyakan pada kalian apakah kalian menuduhnya berdusta sebelum ia mendakwahkan ajarannya, kalian jawab tidak. Maka aku segera tahu bahwa ia tidak mungkin meninggalkan dusta pada manusia untuk kemudian berdusta pada Allah Swt.”
 
Inilah kesaksian musuh-musuh Rasulullah Saw. Sebagian mereka masuk Islam setelah mengadakan permusuhan sengit, dan sebagian lagi mati dalam kekafirannya. Akan tetapi, dalam permusuhan paling sengit sekalipun, semua mengakui dan meyakini bahwa Muhammad Saw adalah orang yang jujur. Wallahu a’lam bissawab. 

[shodiq ramadhan]

Minggu, 29 Mei 2016

Khutbah Rasulullah Saw Jelang Ramadhan

            Ilustrasi: Marhaban ya Ramadhan

Imam Ibnu Khuzaimah dalam kitab at-Targhib meriwayatkan sebuah hadits dari Salman ra yang mengatakan, Rasulullah Saw pada hari terakhir bulan Sya’ban berkhutbah di hadapan kaum Muslim:

“Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dinaungi oleh suatu bulan yang agung lagi penuh berkah, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasa-Nya suatu kewajiban dan qiyam (sholat) pada malam harinya suatu tahawwu’ (ibadah sunnah yang sangat dianjurkan). Siapa saja yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan (sunnah) di dalamnya, (ia diganjar pahala) sama seperti menunaikan kewajiban (fardhu) di bulan yang lain. Dan siapa saja yang menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan, (ia diganjar pahala) sama dengan orang yang mengerjakan 70 kali kewajiban tersebut di bulan yang lain. Ramadhan adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu pahalanya adalah surga (al jannah).  Ramadhan itu adalah bulan memberikan pertolongan dan bulan Allah menambah rizki para mukmin di dalamnya.  Siapa saja yang pada bulan itu memberikan makanan berbuka kepada orang yang puasa, maka perbuatan itu menjadi pengampunan atas dosa-dosanya, kemerdekaan dirinya dari api neraka, dan ia mendapatkan pahala seperti pahala orang berpuasa yang diberinya makanan berbuka itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu.”

Para sahabat berkata: “Ya Rasululullah, tidak semua dari kami memiliki makanan berbuka untuk orang-orang yang berpuasa.”  Rasulullah Saw pun menjawab: “Allah memberikan pahala tersebut kepada orang yang memberikan sebutir korma sekalipun atau sekedar seteguk air atau sehirup susu. Bulan Ramadhan ini adalah bulan yang permulaannya adalah rahmat, pertenga-hannya adalah ampunan, dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka. Siapa saja yang meringankan beban dari orang yang dikuasainya (hamba sahaya atau bawahannya), niscaya Allah mengampuni dosanya dan membebaskannya dari api neraka. Karena itu perbanyaklah empat perkara di bulan Ramadhan ini. Dua perkara yang dengannya kalian menyenangkan Tuhan kalian dan dua perkara lainnya sangat kalian butuhkan. Dua perkara yang kalian lakukan untuk menyenangkan Tuhan kalian adalah: mengakui dengan sesungguhnya bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan kalian memohon ampunan kepada- Nya. Adapun dua perkara yang sangat kalian butuhkan adalah kalian memohon surga-Nya dan berlindung dari api neraka. Siapa saja yang memberi minum kepada orang yang berpuasa niscaya Allah akan memberinya minum dari air kolamku dengan suatu minuman yang dia tidak merasa haus lagi sesudahnya hingga ia masuk surga.”


Khutbah Rasul Saw tersebut berisi sejumlah informasi dan pesan penting yang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh setiap Mukmin. Ini didasarkan pada kenyataan, bahwa sekarang ini kita hidup pada suatu masa yang jauh dari Rasul; dan pada saat yang sama gambaran utuh kehidupan Islam telah hilang dari muka bumi ini.

Sejumlah informasi dan pesan penting dari khutbah Rasul Saw di atas di antaranya: (1) Ramadhan adalah bulan agung (syahrun ‘azim) yang penuh berkah (syahrun mubarak) yang mempunyai bobot lebih dibanding sebelas bulan lainnya dan disebut sebagai penghulu segala bulan (sayidus syuhur). (2) Di dalam keagungan Ramadhan terdapat satu malam yang sangat utama bagi umat manusia yaitu Lailatul Qadar.

(3), Pada bulan ini Allah Swt mewajibkan shaum sebulan penuh (lihat Qs. Al-Baqarah [2]:183) yang tujuannya adalah agar kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan semaksimal mungkin. (4) Selain mewajibkan ibadah puasa di siang hari, Allah Swt menganjurkan ibadah sunah di malam hari berupa qiyamul lail yang dikenal dengan shalat tarawih.

(5) Allah Swt menawarkan pahala luar biasa kepada kaum Muslim yang rajin beribadah di bulan Ramadhan. (6) Ramadhan disebut juga dengan bulan kesabaran (syahrul shabri). (7) Ketujuh, Ramadhan adalah bulan memberikan pertolongan (syarul muwâsah).

(8) Ramadhan adalah bulan dimana Allah Swt menambahkan rizki-Nya kepada seorang Mukmin. (9) Kita dianjurkan untuk memberi makan untuk berbuka bagi orang-orang yang mengerjakan ibadah puasa. (10) Ramadhan adalah bulan yang hari-hari pertamanya adalah rahmat (kasih sayang) Allah Swt kepada kaum Muslim, hari-hari pertengahannya adalah hari pengampunan (maghfirah), dan hari-hari terakhirnya adalah pembebasan kaum Muslim dari api neraka.

(11) Meringankan beban orang yang dikuasainya; yakni mamluk (orang-orang yang dikuasai); misalnya, budak untuk jaman dahulu, atau barangkali untuk sekarang adalah pegawai dan bawahan).

(12) Ada empat perkara yang dipesankan Rasul Saw agar diperbanyak kaum muslimin di bulan Ramadhan; dan (13) siapa saja yang memberi minum kepada orang-orang yang berpuasa akan mendapatkan ganjaran yang tak ternilai harganya; yakni akan mendapatkan minuman dari Allah Swt di akhirat kelak.

Semoga Ramadhan 1436 H ini dapat kita isi dengan amal ibadah semaksimal mungkin, sebagaimana pesan dalam khutbah Rasulullah Saw di atas. Wallahu A’lam.

[shodiq ramadhan]

Rabu, 25 Mei 2016

Rasulullah pun Suka Bercanda

Meski bercanda, tetapi Beliau tidak berlebihan dan tetap berpegang pada kebenaran dan kejujuran.
 
Sebagai seorang Nabi, sekaligus Kepala Negara yang mengurusi urusan masyarakat, tidak selamanya hubungan Rasulullah Saw dengan para sahabatnya berlangsung serius. Ada kondisi-kondisi tertentu dimana beliau juga melontarkan candaan. Hanya bedanya dengan umatnya pada hari ini, candaan Rasulullah tidak berlebihan. Dan tentu saja tetap berpegang teguh pada kebenaran dan kejujuran dalam candanya. 
 
Said Hawwa dalam kitabnya, Ar-Rasul Saw, menuliskan sejumlah hadits yang menunjukkan sejumlah candaan Rasululah kepada para sahabatnya. 
 
Ahmad meriwayatkan dari Anas bin Malik, “Seorang datang pada Nabi Saw dan meminta pada beliau untuk dinaikkan kendaraan, Rasulullah Saw menjawab, ‘Aku akan menaikkan kamu pada anak unta.’ Lelaki itu menukas, ‘Wahai Rasulullah, apa yang aku perbuat dengan anak unta?’ Rasulullah menjawab, ‘Tidakkah unta hanya melahirkan anak unta (Maksudnya, bukankah anak unta itu juga unta),’” (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi)
 
Zaid bin Aslam berkata, “Seorang wanita yang disebut Ummu Aiman datang kepada Nabi Saw dan berkata, ‘Suamiku mengundangmu.’ Nabi menimpali (dengan nada bergurau), ‘Siapakah ia? Apakah ia yang di matanya ada putih-putihnya?’ Wanita itu berkata, ‘Demi Allah, tidak ada putih-putih pada matanya.’ Beliau menjawab, ‘Benar, pada matanya ada putih-putihnya.’ Ia berkata, ‘Tidak, demi Allah.’ Beliau menjawab, ‘Tidak ada seorang pun kecuali di matanya ada putih-putihnya.’” Beliau memaksudkan putih biasa yang melingkari kornea mata, tetapi wanita itu memahaminya sebagai putih di tengah-tengah mata yang berarti lelaki tersebut terkena penyakit mata semacam katarak.
 
Ahmad meriwayatkan dari Anas, “Seorang lelaki dari Badui bernama Zahir memberi hadiah Nabi dengan suatu hadiah dari Badui, maka Nabi memperhentikannya ketika hendak keluar. Rasulullah bersabda, ‘Zahir adalah orang Badui kita dan kita adalah orang kotanya.’ Ia adalah lelaki yang kurus dan Rasulullah menyukainya. Ketika ia sedang menjual barang-barangnya, Rasulullah mendatanginya dan mendekapnya dari belakang, saat itu ia tidak melihat Nabi. Zahir berkata, ‘Lepaskan aku, siapa ini?’. Lalu ia menoleh dan mengenal Rasulullah. Ia membiarkan punggungnya melekat pada dada Nabi ketika ia mengetahui bahwa yang mendekap adalah Nabi. Rasulullah Saw lalu berkata (dengan nada bercanda) ‘Siapa yang mau membeli seorang hamba?’ Zahir lalu menyahut, ‘Wahai Rasulullah, jadi, demi Allah engkau menjadikan aku murah tak laku.’ Rasulullah Saw bersabda, ‘Kamu di sisi Allah tidak murah.’ Atau beliau bersabda, ‘Kamu mahal di sisi Allah.’”
 
Dari perbincangan di atas, beliau memksudkan hamba adalah hamba Allah, dan kita semua adalah hamba Allah Swt.
 
At-Tirmidzi mengeluarkan dalam bab Syamail bahwa Hasan berkata, “Seorang nenek-nenek mendatangi Nabi Saw dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, doakanlah pada Allah agar memasukkan ku ke surga’ Beliau menjawab, ‘Wahai Ummu Fulan, sesungguhnya perempuan tua tidak masuk ke dalam surga.’ Maka perempuan tua itu berpaling dan menangis. Beliau bersabda, ‘Beritahu ia bahwa ia tidak akan masuk surga dalam keadaan tua. Allah berfirman,
 
“Sesungguhnya kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.’” (QS. Al Waaqi’ah : 35-36)
 
At-Tirmidzi juga mengeluarkan dalam bab Syamail bahwa Anas berkata, “Rasulullah berkata kepadaku, ‘Wahai yang memiliki dua kuping.’” Abu Samar berkomentar bahwa maksud beliau adalah bergurau, setiap manusia memiliki dua kuping.
 
Jika kita perhatikan contoh-contoh candaan Nabi Saw di atas, contoh-contoh di atas bahwa canda beliau tidak keluar dari kebenaran dan kejujuran, melainkan menggunakan cara yang halus, sampai kaang tidak dimengerti lawan bicaranya, sehingga lawan bicaranya tersebut memahaminya dengan pemahaman yang lucu. Begitulah, semua canda dan gurau beliau adalah jujur dan benar.
 
At-Tirmidzi meriwayatkan bahwa Abu Hurairah berkata, “Para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah. Engkau bergurau dengan kami.’ Beliau bersabda, ‘Aku tidak berkata kecuali benar.’
 
Yang ada pada beliau itu adalah kenabian yang jujur dan benar. Tidak ada kenabian yang di dalamnya ada kebatilan sedikit pun. Wallahu a’lam bissawab. 

[shodiq ramadhan]

Minggu, 22 Mei 2016

Laskar Bugis Makassar: Ketua KPK Itu Bego Atau Pura-Pura Bego?

Pernyataan Ketua KPK, Agus Rahardjo, yang menyebut jika perjanjian antara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan para pengembang reklamasi yang tidak melalui mekanisme masih terkendala dengan payung hukum, dianggap pernyataan akal-akalan.

“Kalau memang tidak ada payung hukum dan perjanjian itu sudah berjalan, logikanya Ahok harus ditahan, kenapa malah dilepas ? ” tanya Yakub A. Arupalakka petinggi Partai Priboemi juga salah satu Pembina Laskar Bugis Makassar.

Yakub mengingatkan Agus, agar tidak bertele-tele dan memainkan ucapan yang tidak masuk akal, karena yang dilakukan Ahok bukan perusahaan perseorangan, tapi Pemerintah Daerah.

“Kalau memang Ahok itu Direktur atau Komisaris atau Presiden sebuah perusahaan silahkan saja, tapi ini pemerintah, yang melakukan sesuatu sesuai dengan aturan,” ujar Yakub marah.

Agus dalam sebuah pernyataan mengatakan jika tidak adanya payung hukum, maka perjanjian tersebut memunculkan tanda tanya besar, karena menurut Agus seharusnya ada Peraturan Daerah terlebih dahulu.
“Ketua KPK itu sebenarnya bego atau benar-benar bego ? Sudah jelas Ahok melanggar aturan, kenapa Ahok malah dibebaskan, wajarlah kalau masyarakat marah !” Kecam Yakub kepada Agus yang malah berputar-putar dengan ucapannya sendiri.

Menurut Yakub, Komisioner KPK kali ini adalah Komisioner paling tidak pantas untuk menduduki jabatan di KPK, karena ada saja alasan yang tidak masuk akal, untuk membiarkan Ahok bebas dari kasus yang menimpanya.

Kasus Sumber Waras sendiri, sampai saat ini masih terkatung-katung walaupun KPK menyatakan jika audit yang dipakai dalam Sumber Waras adalah audit dari BPK yang menyatakan adanya indikasi kerugian negara mencapai Rp. 191,3 milyar. Namun KPK malah menyatakan tidak ada niat jahat Ahok dalam pembelian tanah Sumber Waras.

Bahkan Pakar Hukum Tata Negara, Doktor Margarito Kamis, heran dengan sikap KPK yang tidak meningkatkan ke tahap penyidikan kasus yang juga ditengarai melibatkan istri Ahok, Veronica Tan.
Sementara itu alasan Ahok terkait dengan perjanjian yang dilakukan dengan para pengembang jika perjanjian didasari atas dasar suka sama suka sudah bisa dipakai, karena Ahok menganggap itu adalah perjanjian bisnis.

“Ahok itu otaknya memang sudah isi kotoran, dipikirnya pemprov itu perusahaan nenek moyang dia, lalu seenaknya bikin perjanjian dengan swasta, walaupun melanggar aturan, lalu dianggap sah ? ” ujar Yakub marah.

Yakub meminta agar KPK jangan melindungi Ahok apapun alasannya, jika selama ini KPK justru di dukung oleh masyarakat, karena adanya intervensi pihak pemerintah, maka KPK kali ini kebalikan yang terjadi, karena melindungi penguasa yang jelas-jelas menurutnya sudah sangat keterlaluan.

“Jangan sampai masyarakat sudah mendemo Ahok agar ditangkap, juga mendemo komisioner KPK agar diganti, hanya karena kepentingan penguasa yang dianggap tidak pantas menjadi penguasa, namun justru dilindungi KPK,” pungkasnya.(jk/pembawaberita)

sumber: eramuslim.com

Senin, 16 Mei 2016

MUI Jateng: PKI Pelanggar HAM dan Pembunuh Umat Islam

 Anggota Banser Kota Semarang melakukan aksi penolakan terhadap PKI dan paham komunisme dengan membakar bendera PKI di Jalan Pahlawan Semarang, Rabu (30/9/2015). (foto: suaramerdeka.com)
Semarang (Suara Mimbar Media) - Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Tengah menolak pendapat pihak yang mengatasnamakan keluarga, pembela, dan simpatisan PKI yang menyatakan bahwa negara serta umat Islam sebagai pelaku kekerasan pada1965.
"Justru sebaliknya, PKI yang melanggar hak asasi manusia berupa pembunuhan massal terhadap para jenderal, kiai, santri, dan umat beragama dengan sangat kejam," ungkap Wakil Ketua Umum MUI Jawa Tengah Ahmad Rofiq di Semarang, Ahad (15/05/2016).
MUI Jateng juga merekomendasikan pemerintah agar tegas menyikapi bangkitnya kembali PKI di tengah masyarakat dengan dasar Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia dan UU Nomor 27 Tahun 1999 tentang Perubahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang Berkaitan dengan Kejahatan Terhadap Keamanan Negara.

MUI Jateng juga menolak penilaian Komnas HAM yang menyatakan negara dan umat Islam sebagai pelaku kekerasan terhadap PKI.
Terkait dengan semakin maraknya propaganda Komunis, MUI meminta pemerintah dan aparat penegak hukum bersikap tegas dalam mencegah bangkitnya kembali komunisme karena mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Ketegasan pemerintah saat ini ditunggu untuk mematikan lagi kemunculan eks Partai Komunis Indonesia, jangan terkesan pemerintah malah memberi peluang untuk bangkit kembali," kata Rofiq.
Ia mengungkapkan, ada empat indikasi kebangkitan eks PKI pada akhir-akhir ini yakni adanya tuntutan pihak yang mengatasnamakan keturunan anggota PKI agar negara meminta maaf kepada PKI akibat peristiwa 1965 sebagai syarat rekonsiliasi nasional, adanya tuntutan agar pemerintah mengusut kuburan massal anggota PKI 1965.
Kemudian, maraknya penyelenggaraan seminar, diskusi, pertemuan-pertemuan yang digagas dan dilaksanakan oleh pihak yang mengatasnamakan simpatisan atau pembela hak asasi manusia PKI secara masif, sistematis, serta terbuka.
"Marak dan tersebarluasnya simbol, logo, dan hal ihwal yang berhubungan dengan PKI," ujarnya didampingi Komisi Hukum MUI Jateng Abu Rokhmad dan Komisi Infokom Isdiyanto Isman.
Dari indikasi-indikasi tersebut MUI Jateng menilai pemerintah belum bertindak apapun dan justru terkesan melupakan peristiwa PKI 1948 di Madiun dan Gerakan 30 September 1965.
"Respon yang diberikan antarpejabat tinggi negara juga berbeda-beda sehingga publik menangkap kesan seolah-olah pemerintah memberi peluang bagi anak cucu eks PKI dalam menuntut haknya," katanya.
red: shodiq ramadhan
sumber: antara
sumber: suara islam

Sabtu, 06 Februari 2016

Umar bin Al-Khathab Larang Keluarganya Manfaatkan Fasilitas Umum


Umar pernah mengatakan, Rakyat akan menunaikan kepada pemimpinn apa-apa yang pemimpin tunaikan kepada Allah. Apabila pemimpin bermewah-mewahan, maka rakyat akan bermewah-mewahan." (Dr Muhammad Rawwas Qal'ah Jie, Mausu'ah Fikih Umar bin Al- Khathab)
Umar adalah seorang pemimpin yang sangat ketat melakukan introspeksi terhadap diri dan anggota keluarganya. Ia sadar bahwa pandangan rakyat akan tertuju padanya. Dan, tidak ada gunanya bila ia bertindak keras terhadap dirinya, sementara anggota keluarganya bermewah-mewahan yang mengakibatkan mereka akan dihisab di akhirat kelak dan lidah rakyat tidak mengasihi mereka di dunia. 
Menurut Prof Dr Ali Muhammad Ash-Shalabi dalam kitabnya, Syakhsiyatu Umar wa Aruhu, Umar adalah orang yang sangat ketat mengawasi dan memeriksa tindak-tanduk anak-anaknya, istri-istrinya dan kaum kerabatnya. Ia juga melarang anggota keluarganya memanfaatkan fasilitas-fasilitas umum yang dikhususkan negara bagi sekelompok orang. Sebab, Umar khawatir bila anggota keluarganya mengkhususkan fasilitas tersebut untuk mereka.

Menukil Ibnu Al-Jauzi dalam kitabnya, Manaqib Umar, Ash-Shalabi menuliskan sebuah kisah dari putra Umar, Abdullah. Abdullah bin Umar bercerita, "Aku pernah membeli beberapa ekor unta dan kugiring ke tempat penggembalaan. Setelah unta-unta itu besar dan gemuk, aku mengambilnya."
Abdullah kemudian melanjutkan ceritanya, "Taktala Umar pergi ke pasar, ia melihat beberapa ekor unta yang berbadan gemuk. "Siapa pemilik unta-unta ini?" tanya Umar. Dikatakan kepada Umar, "Unta-unta ini adalah milik Abdullah bin Umar." 
Kemudian, Umar mengatakan kepada saya,"Wahai Abdullah bin Umar, Anda hebat!hebat..! Anda adalah seorang putra Amirul Mukminin! Ada apa dengan unta-unta ini. " 
Kujawab,"Dulu unta-unta ini kubeli dan kukirim ke tempat penggembalaan sebagaimana dilakukan kaum muslimin." Umar berkata,"Mereka pasti mengatakan,"Gembalakanlah unta-unta milik putra Amirul Mukminin!  Berilah minum unta-unta milik putra Amirul Mukminin! Hai Abdullah, Ambillah modalmu dan masukkanlah sisa  (keuntungannya) Ke Baitul Maal kaum Muslimin." 
Dalam kisah yang lain, seperti ditulis Adz-Dzahabi dalam kitabnya, Tarikh Al-Islam, Abdullah bin Umar bercerita, "Dulu, saya ikut dalam Perang jalula, perang melawan Persia. Saat itu, saya membeli sebuah barang dari hasil rampasan perang seharga 40 ribu dirham. Setelah saya bertemu dengan Umar, ia bertanya, "Bagaimana pendapatmu sekiranya kamu dilemparkan ke neraka, lalu ditanyakan kepada kamu, "Tebuslah barang ini! Apakah kamu akan menebusnya dengan barang itu?"
Kujawab, "Demi Allah, tidak ada sesuatu yang menyusahkan Anda melainkan saya akan menebus untuk Anda dari hal tersebut." Umar berkata, "Aku ini seolah-olah menyaksikan rakyat pada saat menjalankan transaksi jual beli. Mereka mengatakan, 'Ini adalah Abdullah, sahabat Rasulullah, putra Amirul Mukminin dan orang yang paling dicintainya.' Aku akan bagi dan aku akan dimintai pertanggungjawaban. Aku akan memberimu lebih banyak dari keuntungan yang diperoleh pedagang Qurays. Kamu berhak mendapat untung satu dirham dari setiap satu dirham modalmu."
Abdullah selanjutnya bercerita, "Kemudian Umar memanggil para pedagang. Mereka membeli barang itu seharga 400 ribu dirham. Umar menyerahkan kepada saya sebesar 80 ribu dirham, dan sisanya ia kirimkan kepad Sa'ad bin Abi Waqqash untuk dibagikan kepada publik." 
[Shodiq Ramadhan]