Blogroll

» Suara muslimin bersatu. Menyampaikan kebenaran dengan berterus terang, tiada hari tanpa tholabulillmi mengkaji mengaji mencari ridhlo illahi rabbi, Di Pancarluaskan di jalan Tanjung Mulang No 26 Setiaratu Cibeureum Kota Tasikmalaya «

Selasa, 03 Januari 2017

SAUDARIKU… JANGANLAH BERSEDIH, KARENA ENGKAU ADALAH ISTRI SEORANG MUJAHID!

 


Saudariku yang dirahmati Allah…
 
Demi Allah yang menggengam jiwa ini. Risalah yang ada di tanganmu ini adalah sebuah nasihat dari diri ini dan untuk sang pribadi yang akan mendampingi hidup ini insya Allah. Begitu juga nasihat bagi sesama jiwa yang menjadikan Allah sebagai kekasih sejatinya.
 
Sesungguhnya nasihat menasihati penopang keteguhan dalam dien ini. Alloh pun senantiasa memerintahkan untuk senantiasa menasihati dalam haq dan kesabaran, begitu juga rasulullah Saw pun pernah menasihati kepada para wanita muslimah dalam hadist yang sangat masyur;
 
عن أبي سعيد الخدري عن النبي – صلى الله عليه وسلم – أنه قال: ” يا معشر النساء تصدقن، فإني رأيتكن أكثر أهل النار ” فقلن: ولم 
ذلك يا رسول الله ؟ قال: ” تكثرن اللعن، وتكفرن المشير ” صحيح البخاري: 1462، وصحيح مسلم : 79، 80
 
“Dari Abu Sa’iid Al Khudriy dari Nabi SAW bahwasanya beliau bersabda: “Wahai para wanita bersedekahlah karena sesungguhnya aku melihat kamu sekalian kebanyakan penghuni neraka. Kemudian kami berkata:Apa yang menyebabkan semua itu wahai rosulullah SAW? Beliau menjawab: Karena kamu sekalian sering banyak laknat dan mengkufuri kebaikan suami ”. HR. Bukahri:1462,Muslim:79,80.
 
Begitulah agungnya nasihat dalam islam. Bisa jadi dengan satu nasihat menjadikan hati seorang tersentuh dan merubah seluruh kehidupannya. Dan sesungguhnya tak ada hati yang lebih tersentuh dengan nasihat kecuali hati orang-orang beriman yang senantiasa mengambil pelajaran setiap kejadian.
 
Saudariku…
 
Bukan satu atau dua orang ikhwah yang terjatuh ataupun mengundurkan diri dari medan juang. Terlalu banyak ikhwah yang gugur dikarenakan ketidak sabaran seorang istri yang ia cintai. Sekali lagi, bukan disebabkan karena ketidaksabaran atas dirinya akan tetapi seorang istri yang terkadang menjadi penghalang dijalan suci. Semoga Allah jaga kita dan keluarga kita dari hal tersebut. Bukan Alloh berfirman dalam Qs.At-Taghobun; 14 dan 15
 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ (14) إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ (15)
 
“Wahai orang-orang beriman sesungguhnya diantara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu ,Maka berhati hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka),sesungguhnya Allah maha Pengampun,Maha Penyayang.{14}. “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan bagimu,dan disisiAllah pahala yang besar{15}”
 
Saudariku …
 
Bersyukurlah karena engkau ditaqdirkan menemani seorang pejuang. Dan berbahagialah karena hatimu disatukan dengan hati yang penuh dengan keimanan. Dan cintamu pun mekar bersemi bersama sesosok jiwa yang selalu mengabdi. Jaga dan pertahankan, jangan sampai kau lepaskan tali suci yang diridhoi ilahi. Karena sesungguhnya suami istri yang setia di dunia akan menjadi pasangan mesra ketika di syurga abadi.
 
Saudariku …
 
Tidakkah engkau mengambil pelajaran berharga dari sebuah kisah besar. Ya, kisah agung yang abadi dalam al-qur’an tentang dua orang istri nabi yang hidup dalam kesolehan sang suami yang diberi wahyu ilahi. Dialah istri nabi Nuh dan Nabi Luth yang kafir padahal suami seorang Nabi. Ternyata kesholehan sang suami tidak menjadikan ia baik justru menghianatinya dengan kekufuran, bukan menghianatinya diranjang malam karena tidak mungkin seorang istri nabi baghiyah(penzina) sebagaimana dikatakan syaikh islam dalam kitab iman al ausath, Alloh pun memasukkan kedua istri nabi tersebut kepada penghuni neraka.
 
Saudariku muslimah…
 
Contohlah Khodijah istri nabi Saw, seorang istri yang menjadi peneguh disaat semua orang mencela dan mendustakan. Sungguh disaat kegalauan hati Nabi Saw dengan amanah risalah ia hadir menghibur dengan kata-katanya yang membagiakan. Bahkan saat itu tubuh Rasulullah menggigil kedinginan meminta selimut kepada Khodijah, ia pun mengambil selimut dan menyelimuti tubuh Rasulullah Saw. Dialah sosok istri pejuang yang mengerti akan besarnya amanah di jalan mulia yang diemban suaminya.
 
Saudariku…
 
Hiburlah dia, karena beban yang dipikul dipundaknya begitu berat. Terkadang beban-beban dakwah membuat jiwanya goncang, ketika umat menentangnya.Pikirannya pun gelisah, kepalanya pening bahkan air matanya menetes ditengah kesepian. Dan disaat seperti itu hanya engkau yang menghibur hatinya setelah Alloh swt, karena engkau orang yang paling dekat dengannya.
 
Dengarkanlah keluhan-keluhannya dan tsabatkan hatinya, berilah ia semangat untuk selalu berjuang, ulet dan tahan benturan. Jadilah engkau sosok yang tegar dihadapannya, karena itu akan membuat ia lebih istiqomah di jalan perjuangan.
 
Saudariku karunia besar jika Alloh memberikan sorang pejuang karena seorang pejuang tidak akan menjerumuskanmu kepintu-pintu kefujuran. Dia akan menjaga harga dirimu dia akan melarangmu bertabaruj seperti wanita-wanita kafir dan dia akan mencari rizqi dari yang halal dan baik dan itu adalah karunia yang tak ternilai harganya.
 
Apakah engkau ingin seperti hidupnya istri-istri orang kafir yang seenaknya menerima tamu bahkan berkencan dengan teman lamanya? Memang hampir semua mereka hidup dalam kemewahan dunia, rumah mewah dan harta melimpah tapi kehidupannya kehidupan jahili. Pergi kesana kemari menghabiskan harta untuk berfoya- foya tanpa tujuan yang pasti.
 
Saudariku…
 
Jika engkau dalam kesempitan rizqi hidup dengannya ingatlah teladan kita Rasulullah Saw. Pernah rumah tangga beliau dalam tiga purnama dalam kekurangan. Akan tetapi janganlah khawatir karena rizqi itu ditangan Alloh. Tak akan pernah Alloh mendholimi hambaNya. Bahkan setiap sesuap nasi telah tertulis disisi Alloh jika itu rizqi kita. Bertawakallah karena barangsiapa yang bertawakal Alloh akan memberinya rizqi dari arah yang tidak disangka-sangka.
 
Saudariku…
 
Jika engkau menuntut, menuntutlah sewajarnya, menuntutlah hak-hakmu yang dengannya kewajibanmu tak bisa terlaksanakan kecuali dengan terpenuhi hal tersebut. Oh… betapa banyak istri yang tidak faham. Membebani sang suami dengan rentetan tuntutan yang tidak wajar. Hingga akhirnya rumah tangganya berantakan tak karuan.
 
Saudariku..
 
Demi Alloh tulisan ini bukan semata-mata untuk mengangkat derajat suami dimata istri dan mendapatkan perlakuan expres dari istrinya. Walaupun sebenarnya memang begitulah bahwa seorang suami mempunyai derajat yang tinggi dimata istri bahkan rasulullah Saw bersabda; “seandainya dibolehkn sujud kepada manusia akan aku perintahkan kepada seorang istri untuk bersujud kepada suaminya”. Dan ketaatan seorang istri kepada suami lebih aula(utama) daripada orang tuanya; dan masalah ini ada tafsilnya tentunya. Dan para ulama fiqh telah menjelaskannya didalam kitab-kitabnya.
 
Semua itu wahai saudariku karena kami tahu ada beberapa rijal yang jiwanya membumbung tinggi ke angkasa. Hari- harinya telah terjual diantara dentuman senjata. Dan diantara mereka waktunya telah habis demi merancang strategi dakwah untuk umat yang terdholimi saat ini. Apakah engkau tega menghianati para rijal yang dibutuhkan umat ini? Apakah engkau akan meniru istri nabi Nuh dan Luth yang menjadi penghalang bagi perjuangan suaminya?
 
Saudariku..
 
Jadilah engkau tempat setia mendidik anak-anaknya yang akan meneruskan perjuangannya. Dan jadilah engkau madrasah-madrasah yang mentarbiyah calon-calon mujahid yang tangguh yang akan mengemban amanah ini.
 
Hari ini hampir-hampir kaum muslimin kehilangan benih-benih ini. Karena kebanyakan muslimah telah memilih kehidupan artis-artis barat, meniru gaya hidupnya yang jorok dan meninggalkan teladan pilihan shohabiah militan. Akan tetapi dengan izin Alloh rahim-rahim kaum muslimah yang menjaga ifahnya tidak pernah mandul melahirkan jiwa-jiwa besar yang akan menjadi panglima bagi tentara Alloh melawan tentara toghut dan tentara setan.
 
Saudariku…
 
Umat ini butuh generasi militan. Perjuangan ini masih panjang dan hanya segelintir orang yang faham akan semua ini. Dan mudah-mudahan kita termasuk segelintir orang yang menopang perjuangan ini. Tahukah engkau bahwa perjuangan awal islam ditopang oleh para muslimah yang harum namanya dikitab-kitab tarikh? Ingatkah engkau diperang uhud ketika rasulullah Saw dalam keadaan genting. Hampir –hampir tidak ada kesempatan emas membunuh rasulullah Saw kecuali saat itu. Saat beberapa sahabat menjadi tameng atas anak panah dan hujuman tombak ke tubuh rasulullah Saw. Saat itu pula sesosok muslimah ikut berperan melindungi rasulullah karena gentingnya keadaan. Ooh tubuh mereka seorang wanita namun jiwa mereka rijal. Ya rijal yang tahu akan perannya bagi insan pilihan.
 
Saudariku ….
 
Jika suamimu yang kau cintai jarang bersanding denganmu karena tugas-tugas dakwah maka bersabarlah. Kuatkan hatimu untuk selalu mendoakan untuk ketsabatannya dalam menjaga wasiatnya. Berilah dia kelapangan untuk berjihad jika suatu masa berkibar bendera jihad demi meraih syahadah, dan membela darah kaum muslimin yang tertumpah. Lebih dari itu, agar dien ini menjadi tinggi dimuka bumi. Jangan kau takutkan akan kesyahidannya karena itulah yang ia cari. Berbanggalah engkau jika suamimu seorang mujahid apalagi meraih syahadah di jalan Alloh. Mungkin engkau merasa kesepian dengan kepulangannya di sisi Alloh. Tapi tunggulah engkau akan menjadi bidadari tercantik baginya diantara bidadari bermata jeli disurga nanti. Wa A’lam.
 
Sekali lagi saudariku, jangan engkau bersedih hati jika suamimu dizhalimi seperti dijebloskan dalam penjara karena berjuang di jalan suci. Memang para toghut akan mencari seribu alasan bagi para pejuang muslim sejati. Mencari alasan untuk menjebloskan ke penjara, mengasingkannya atau bahkan membunuhnya. Inilah sunatulloh yang berjalan pada hambaNya. Bukankah orang yang paling mulia yaitu Rosulullah SAW pernah mengalami hal ini? Alloh berfirman;
 
وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ (30)
 
“Ingatlah ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu(Muhammad saw) untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu,atau mengusirmu.Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya mereka.Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya.”QS.An Anfal:30
Begitulah sunnatullah bagi pejuang wahai saudariku
 
Usaha pengasingan, memenjarakan dan membunuh bagi para pejuang adalah makar para taghut disetiap zaman. Bahkan Rasulullah Saw pun berkali-kali diusir dan ingin dibunuh. Tapi janganlah khawatir Alloh pun punya makar bagi mereka. Hidup dan mati adalah ditangan Alloh bukan ditangan peluru orang-orang kafir. Fahamilah hal ini dan yakinilah. Dan Alloh pun berjanji akan menolong bagi orang-orang yang menolong agamaNya.
 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ (7)
 
“Wahai orang-orang yang beriman jika kamu menolong agama Allah ,niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”QS.Muhammad :7
 
Inilah janji Alloh yang pasti. Inilah yang harus engkau pegang kuat dalam hati. Jika engkau menolong agama Alloh. Alloh pun akan menolong engkau pula bahkan akan memberi kestabatan atas dirimu.
 
Sebenarnya bukan sekedar para aktivis saja, semua orang yang beriman dan mengucapkan bahwa Rabbnya adalah Alloh akan mengalami sunnatullah dengan kaum musyrik berupa permusuhan dan penindasan.
 
Ingatkan engkau kisah ashaabul ukhdud kenapa mereka disiksa dan dibunuh di parit berapi? Hanyalah satu sebabnya. Ya hanya satu wahai saudariku. Yaitu sebagaimana dijelaskan Alloh Ta’ala;
 
وَمَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلَّا أَنْ يُؤْمِنُوا بِاللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ (8)
 
“ Dan mereka menyiksa orang-orang mukmin itu hanya karena(orang-orang mukmin itu) beriman kepada Alloh Robb yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji”.)Qs.al Buruj:8
 
Mereka tidak disiksa kecuali hanya mengatakan sesungguhnya kami beriman kepada Alloh yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. Saudariku tahukah engkau pembantaian kaum muslimin di Bosnia, pengusiran kaum muslimin di Palestina, penindasan aktivis di Philipina, penyiksaan para mujahidin di Ghuantanamo dan luka berdarah di tanah Ambon dan Poso tidak lain dan tidak bukan karena mereka “hanya” beriman kepada Alloh yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. Tak sama halnya dengan kisah ashabul ukhdud di surat al Buruj tersebut.
 
Bersyukurlah wahai saudariku jika suamimu menjadi pembela umat yang saat ini terluka. Apalagi ia mempersembahkan jiwa harta dan raga demi membalut luka-luka itu. Meskipun harus dituduh teroris yang hari ini dijulukan kepada aktivis muslim. Ya katakan bahwa kami adalah mujahid bagi pasukan iblis yang sejatinya teroris. Kamilah umat yang akan mengguncang mereka yang menyiksa umat mulia. Karena Robb kami memerintahkan di dalam kitab mulia;
 
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ (60)
 
“ Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan apa saja yang kamu sanggupi untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah,musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya;tetapi Allah mengetahuinya .Apa saja yang kamu Infaqkan di jalan Allah niscaya akan dib alas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan didzalimi(dirugikan)”.Qs.al Anfaal;60
 
Inilah jalan yang ditempuh suamimu tercinta wahai saudariku. Jalan menggentarkan musuh-musuh Alloh dan musuh islam. Inilah jalan yang rasulullah dan para sahabat menempuhnya selama hidupnya. Akan tetapi banyak orang yang mengaku pengikut rasulullah banyak membenci menempuh jalan ini. Semua itu karena ada harga yang besar yang harus dibayar. Yaitu seperti hilangnya nyawa dan barangkali engkau akan hidup menjanda dengan anak yatim tanpa bapa.
 
Namun Alloh akan memberi balasan yang tidak mungkin ditukar; ya ditukar dengan seluruh kenikmatan dunia yang membuat manusia pasti terbuai seolah tak sadar. Yaitu kenikmatan jannah yang didalamnya terdapat telaga kautsar. Semua itu adalah balasan bagi para “teroris” pengguncang singgasana Iblis yang selalu bermakar.
 
Ukhti muslimah…
 
Tak perlu lagi bimbang dan bersedih akan kepergian suamimu di medan juang. Cukuplah janji-janji Alloh yang tak pernah ingkar terhadap janjinya. Bahwasanya seorang mujahid akan diberikan kemuliaan sebagaimana disabdakan Nabi pilihan;
 
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « تَضَمَّنَ اللَّهُ لِمَنْ خَرَجَ فِى سَبِيلِهِ لاَ يُخْرِجُهُ إِلاَّ جِهَادًا فِى سَبِيلِى وَإِيمَانًا بِى وَتَصْدِيقًا بِرُسُلِى فَهُوَ عَلَىَّ ضَامِنٌ أَنْ أُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ أَوْ أَرْجِعَهُ إِلَى مَسْكَنِهِ الَّذِى خَرَجَ مِنْهُ نَائِلاً مَا نَالَ مِنْ أَجْرٍ أَوْ غَنِيمَةٍ. وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ مَا مِنْ كَلْمٍ يُكْلَمُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَهَيْئَتِهِ حِينَ كُلِمَ لَوْنُهُ لَوْنُ دَمٍ وَرِيحُهُ مِسْكٌ وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوْلاَ أَنْ يَشُقَّ عَلَى الْمُسْلِمِينَ مَا قَعَدْتُ خِلاَفَ سَرِيَّةٍ تَغْزُو فِى سَبِيلِ اللَّهِ أَبَدًا وَلَكِنْ لاَ أَجِدُ سَعَةً فَأَحْمِلَهُمْ وَلاَ يَجِدُونَ سَعَةً وَيَشُقُّ عَلَيْهِمْ أَنْ يَتَخَلَّفُوا عَنِّى وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوَدِدْتُ أَنِّى أَغْزُو فِى سَبِيلِ اللَّهِ فَأُقْتَلُ ثُمَّ أَغْزُو فَأُقْتَلُ ثُمَّ أَغْزُو فَأُقْتَلُ ».رواه مسلم في كتاب الجهاد باب فضل الجهاد والخروج في سبييل الله: 4967
 
“Dari Abu Hurairah bahwasanya Rosulullah bersabda:Allah telah menjamin bagi siapa saja yang keluar di jalan Allah,tidaklah dia keluar kecuali karena berjihad di jalanKu,dank arena keimanan padaKU dan membenarkan Rosul-rosulku maka baginya jaminan atasKu untuk Ku masukkan kedalam jannah atau Ku kembalikan ke tempat di tinggalnya dengan meraih pahala atau harta rampasan perang.Demi jiwa Muhammad SAW yang berada dalam genggamanNya,tidaklah suatu luka di jalan Allah kecuali datang pada hari kiamat dengan berwarna merah darah namun aromanya aroma misk.Dan demi jiwa Muhammad SAW yang berada dalam genggamanNYa kalaulah tidak karena memberatkan atas kaum muslimin tidaklah aku duduk meninggalkan sariyyah(peperangan) yang berperang di jalan Allah selamanya.Akan tetapi Aku(rosulullah saw) tidaklah mendapat keluasan untuk membawa mereka begitu juga tak sama halnya dengan mereka tak mendapatkan keluasan sehingga memberaratkan atas mereka sendiri untuk berpisah denganku. Dan demi jiwa Muhammad SAW yang berada dalam genggamanNya sungguh menyenangkan bagiku seandainya aku (rosulullah saw)berperang di jalan Allah kemudian aku terbunuh,kemudian berperang lagi kemudian terbunuh,kemudian berperang lagi kemudian terbunuh(di jalan Allah).
 
HR.Muslim no:4967. Dalam kitab jihad .Bab keutamaan jihad dan keluar di jalan Allah.
 
Begitu juga hadist yang mulia akan pahala syahadah di jalan Alloh;
 
عَنِ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِي كَرِبَ الْكِنْدِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( إِنَّ لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ ) – قَالَ الْحَكَمُ : سِتَّ خِصَالٍ – ( أَنْ يُغْفَرَ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ وَيَرَى قَالَ الْحَكَمُ وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَيُحَلَّى حُلَّةَ الايمَانِ وَيُزَوَّجَ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ وَيُجَارَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَيَأْمَنَ مِنَ الْفَزَعِ الأكْبَرِ. قَالَ الْحَكَمُ يَوْمَ الْفَزَعِ الأكْبَرِ وَيُوضَعَ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ الْيَاقُوتَةُ مِنْهُ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا وَيُزَوَّجَ اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِنَ الْحُورِ الْعِينِ وَيُشَفَّعَ فِي سَبْعِينَ إِنْسَانًا مِنْ أَقَارِبِهِ)[1]
 
”Dari Al miqdam bin Ma’dih Karib Al Kindi berkata : Rosulullah SAW bersabda :”Sesungguhnya bagi orang yang syahid di jalan Allah Azza wa Jalla_berkata Al Hakam: mempunyai enam keutamaan_({1}Diampuni dosanya ketika pertama kalimengalir darahnya,{2} dan diperlihatkan atau melihat tempat duduknya di surga, {3}dan diberi perhiasan dengan hiasan iman, {4}dan dinikahkan denga bidadari surga, {5}dan di jauhkan dari adzab kubur, {6} dan diberi keamanan di hari kiamat”._berkata Al Halkam_hari kesedihan yang paling besar,dan diberi mahkota dari permata di mana mahkota tersebut lebih baik dari dunia dan seisinya,dan di nikahkan denagn 72 bidadari,dan di berikan izin memberi syafaat kepada 70 keluarganya.”
 
Saudariku..
 
Tidakkah engkau berbahagia dengan suamimu setia yang Rabb yang Maha Qowiiy sendiri menjamin keluarnya?Tidakkah engkau berbunga-bunga dengan keutamaan yang diberikan Allah padanya jika ia meraih syahadah di jalan Allah? Apa yang membuat dirimu sedih meratap jika engkau akan bersanding disisinya menjadi wanita terindah diantara bidadari-bidadari surga? Ooh…kenapa engkau harus bersedih wahai istri mujahid?! Bukankan cukup janji-janji Allah yang tak akan mengingkari janjiNya? Semoga Allah senantiasa metsabatkanmu dan menjagamu dari makar orang-orang kafir dan dzalim.
 
Saudariku….
 
Temanilah dia di jalan dakwah. Gandeng tangannya menebar sunnah. Kokohkan jiwanya dalam memerangi syirik dan bid’ah. Dan doakan dia untuk meraih syahadah dan masuk jannah.
 
Jadilah engkau para istri yang himahnya meniru shohabiyah. Meneladani akhlaq beliau dan menghadirkannya dalam alam nyata. Meniru ketaatannya kepada Alloh dan Rasul Nya. Meniru semangat juangnya yang perkasa bagaikan rijal. Dan meniru kesabarannya yang menghiasi setiap sisi kehidupannya.
 
Saudariku..
 
Tahukah engkau kisah shohabiyah yang dijuluki “Ibu pencetak para mujahid”. Kisah besar dalam sejarah islam yang terukir dengan tinta emas. Kisah yang seharusnya menjadi teladan bagi para ibu yang menginginkan kemuliaan haqiqi disisi Alloh yang Maha Qowiy. Begitu juga sebagai ibroh bagi para rijal yang mencintai Alloh dan Rasul Nya.
 
Dialah seorang shohabiyah yang dijuluki dengan Khonsa’ karena keindahan kedua bola matanya. Begitu juga ketinggian perangai dan akhlaqnya. Seorang ibu yang hidup dalam naungan qur’an dan islam. Faham akan arti kemuliaan sejati sebagai seorang ibu bagi anak-anaknya. Alloh telah mengaruniakan dia empat orang putra dan dididiklah dalam ketakwaan dan keislaman. Dia tanamkan tauhid pada putra-putranya tercinta dan ditanamkan pula kecintaan terhadap jihad fisabilillah dan menjadi mujahid di jalan Alloh.
 
Ketika Sang putra telah mencapai perjaka maka meminta izinlah kepada Sang Ibu tercinta untuk berjihad fisabilillah. Karena jihad dalam keadaan fardhu kifayah wajib hukumnya untuk meminta izin kepada orang tua. Hal ini telah masyhur sebagaimana dalam kitab-kitab fiqih para ulama.
 
Ketika tentara islam bertolak ke Iraq dibawah komando jihad Sa’ad bin abi Waqqos untuk membebaskan Iraq dari kedholiman Persia dalam pertempuran Qodisiyyah. Berangkatlah keempat putra Khonsa’ dan tak sedikit pun merasa kehilangan anaknya karena semua itu titipan Alloh. Dan dia telah menitipkannya kepada pemilik sejatinya. Dengan ridho Alloh dan doa ibu yang tulus berangkatlah Sang Putra ke medan laga.
Qodisiyyah. Sebuah ma’rakah antara haq dan bathil. Pertempuran antara tentara Alloh dengan Thoghut penyembah api. Pertempuran yang menumbangkan singgasana kedholiman Persia dan kesombongannya dari negeri Iraq.
 
Dalam ma’rakah yang sengit itu putra-putra Khonsa’ adalah para mujahid yang tangguh. Akhirnya satu persatu putra Khonsa’ itu berlomba-lomba meminang bidadari dengan kesyahidannya setelah berhasil menumpahkan darah tentara kufar di medan laga. Dan kemenangan diraih pasukan Alloh di akhir ma’rakah.
Kabar kemenangan ini akhirnya sampai kepada Kholifah ‘Umar bin Khotob dari komandan jihad Sa’adalah bin Abi Waqqos dan sampai pula khobar kesyahidan keempat putra Khonsa’ kepada Ibunya.
 
Saudariku, apa yang dilakukan Sang Ibu setelah mendengar kesyahidan keempat putranya?!! Apakah kerugian dan tangisan ratapan?! Ooh sama sekali tidak melainkan pujian bagi Alloh seraya berkata;
 
“الحمد لله الذي شرفني باستشهادهم , وأرجو أن يجمعني الله بهم في مستقر رحمته”
 
“Segala puji bagi Allah yang memuliakanku dengan kesyahidan mereka.Dan aku berharap semoga Allah SWT mengumpulkanku dengan mereka di dalam surga yang penuh dengan rahmatNya”
 
Segala puji bagi Alloh yang memuliakanku dengan kesyahidan mereka. Dan aku berharap semoga Alloh mengumpulkanku dengan mereka dalam syurga yang penuh dengan rohmatnya.
 
Saudariku… adakah sekarang seorang ibu yang bangga dengan anaknya yang menjadi mujahid? Adakah hari ini seorang Ibu yang bangga dengan anaknya yang menjadi duat fisabilillah? Adakah, ya adakah seorang Ibu yang mengharap dari anaknya keuntungan jual beli dengan Alloh dengan harta dan jiwa?
 
Sungguh kebanyakan para Ibu menginginkan putranya bergelimang dengan harta tak perduli apa jadinya. Diantara mereka sengaja mendidik putra-putranya dengan tabaruj dan mengikuti model baju orang-orang kafir yang dimurkai Alloh. Bahkan karena kurang akal jernihnya sebagian orang tua malu jika anaknya tak punya pacar ato dipacari.
 
Oh…. sungguh malangnya mereka yang mempunyai putra namun digadaikan kepada dunia yang begitu fana. Dan betapa untungnya engkau wahai “Khonsa’” yang menjual putra-putranya dengan surga yang kekal abadi selamanya. Adakah sosok Ibu seperti Khonsa’ dizaman kita?!
 
Saudariku itulah Khonsa’ yang wangi nama dan kisahnya. Masih banyak wanita-wanita besar seperti Khonsa’. Nusaibah salah satunya. Dialah ummu ammaroh. Yang tsabat melindungi Rasul Saw tercina saat puluhan sahabat lari terkocar-kacir dengan serangan balik pasukan kafir. Tubuhnya yang lemah itu menjadi perkasa dengan keadaan genting dan nyawa taruhannya. Kilatan-kilatan pedang musuh itu seolah-olah gemerlap bintang-gemintang yang menghiasi pandangan mata. Pundaknya mengalir darah karena terluka berserta belasan luka di sekujur tubuhnya.
 
Namun ia bukan wanita cenggeng. Apa arti tubuh lemah dia dengan tubuh baginda tercinta, apa arti luka dia dibanding luka tubuh Rasulullah yang mulia. Semua itu mendorong ia tsabat dalam kilatan pedang dan hujaman tombak melindungi Rasulullah Saw di hari Uhud. Dan menjadikan medan jihad itu seolah taman surga yang mendamaikan jiwa. Semoga Alloh meridhoi engkau wahai Nusaibah wanita pembela.
 
Dan masih ingat engkau wahai saudariku tentang kisah pemudi tegar diawal islam? Muslimah yang tak goyah dengan ocehan orang-orang kafir. Pemudi yang menghabiskan hidupnya berkhidmat kepada Alloh dan Rasul Nya. Saat semua itu dihina dan dicela. Dia lah Asmaa’ binti Abu Bakar As Shidiq.
 
Suatu hari karena keislamannya Abu Jahal menamparnya, hingga karena kerasnya anting-antinng ditelinganya jatuh ke tanah. Namun pemudi itu bukan pemudi yang mundur dengan gertakan. Bahkan ketika kafir Mekah mensayembarakan Rasul Saw hidup dan mati dan bersembunyi di Gua Tsuur. Pemudi itulah yang rela mengorbankan waktu dan tenaganya bahkan nyawanya demi Sang Rasul dan Ayahanda tercinta. Ketika malam tiba mulailah mengendap-endap dan mengirim berita kepada Rasul dan Ayahnya. Ketsiqohan dia di jalan Alloh membuat jiwanya kuat bagaikan rijal. Akhirnya berkat pertolongan Alloh kemudian kabar-kabar dari dia Rasul dan Ayahnya bisa melanjutkan Hijrahnya.
 
Saudariku,,
 
Itulah kisah-kisah mereka. Kisah yang pena ini terlalu latah menulis kebesarannya. Kisah yang membuat para rijal malu dan menangis haru akan ketabahan dan pengorbananya. Mereka para wanita yang lebih utama daripada ribuan rijal di zaman kita. Pundak mereka kuat bagaikan gunung kokoh perkasa mengemban amanat mulia. Tak mudah putus asa dengan rahmatNya, selalu menjemput keridhoanNya.
 
Wahai saudariku…
 
Ku ceritakan ini di suratan hati ini padamu bukan sekedar kau baca. Bukan sekedar seperti angin lalu yang bertiup membawa debu. Namun ada harga yang begitu mahal, ada ibroh yang begitu besar yang sepatutnya dicontoh para muslimah hari ini. Aku tahu walau tak berlinang air matamu. Atau tak tersentuh relung hatimu karena hambarnya kata-kataku. Namun harumnya pribadi mereka mampu menempa jiwamu untuk bergerak dan bangkit memberikan yang terbaik bagi Alloh dan RasulNya. Dan suri teladan mereka adalah linangan air mata bagi jiwa yang menelaah kisah-kisah besarnya.
 
Menceritakan mereka bagiku lebih utama daripada menulis fiksi belaka. Karena mereka adalah orang-orang yang diridhoi oleh Alloh dalam kitabNya. Kisah mereka bukan sekedar kisah. Namun kisah teladan bagi para muslimah yang menginginkan kebahagiaan.
 
Ukhti muslimah…
 
Kepergian suamimu dari sisimu bukan untuk menghianatimu. Bukan pula tak mau berpeluk mesra dengan dirimu. Dan bukan tak merindukan kasih putra-putri tercintamu. Kepergian dia dari sisimu sama sekali bukan untuk berbuat serong dengan wanita penjual harga diri dengan selembar uang. Bukan untuk melepaskan tanggung jawab menjadi seorang kepala keluarga yang diharapkan oleh anak istri tercinta. Namun kepergian di jalan Alloh demi meninggikan kalimat-kalimatNya.
 
Sebenarnya dia pun merasakan kerinduan akan belaianmu. Dan sebenarnya dia juga merasakan kesepian dengan gelak tawamu. Namun senyum keridhoan dan ketabahanmu membuat dirinya tsiqoh bahwa engkau adalah sesosok istri yang akan setia menjaga semua wasiatnya. Perangaimu yang tegar membuat dia sabar menghadapi gemuruh kerinduan saat membakar. Dan tengadah tanganmu dihening sepi bersama linangan air mata dalam doa sujud membuat dirinya tsabat saat badai ujian datang menyapa.
 
Saudariku…
 
Bersabarlah jika Sang suamimu tak menjanjikan rumah_rumah kemewahan dan harta berlian. Dan tak sanggup menghadirkan untukmu mobil mewah dan harta yang melimpah. Tapi dia hanya ingin mempersembahkan yang lebih mulia dari semua kenikmatan dunia.
 
Dia ingin engkau bersanding mesra di istana idamannya. Bercanda tawa dalam pelaminan-pelaminan surga. Bersuka ria di Taman-taman yang indah tak pernah terlihat mata. Dan melihat dirimu gemerlap kemilau cantik mempesona seperti diantara bidadari-bidadari jelita di Surga. Dia hanya ingin bersanding denganmu di atas permadani-permadani terhampar bersama hidangan penghuni surga yang menyejukkan jiwa.
 
Saudariku…
 
Itulah cita-cita dia yang membuat dirinya berpaling dari indahnya dunia. Itulah keinginan dia yang membuatnya rela berkorban meski dengan nyawa. Dan itulah penyebab dia meninggalkan empuknnya kasur di ranjang indahnya rumah tangga. Karena dia tahu itulah kehidupan yang sesungguhnya. Ya, kehidupan yang abadi selamanya. Itulah sebenarnya masa depan dan hari esok yang sesungguhnya.
 
Saudariku…
 
Kuatkanlah hatimu, tempa dan cambuki untuk tidak berkeluh kesah. Meskipun kepergian suamimu itu terlalu berat di hatimu. Dan meskipun sangatlah sulit menyapih bersanding mesra dengannya. Namun suatu hari nanti insya Alloh engkau akan bahagia bersanding selama-lamanya dengan dia di Syurga.
 
Saudariku… sekali lagi janganlah bersedih karena engkau adalah istri seorang mujahid. Engkau lah istri yang dijunjung tinggi kehormatannya di dalam dien ini. Karena merupakan dosa yang besar mendholimi istri yang ditinggal suaminya berjihad di jalan Alloh.
 
Sebagai akhir dari suratan hati ini. Izinkan lah diri ini mengucapkan kata special atas dirimu.
“SELAMAT ATAS DIRIMU WAHAI ENGKAU ISTRI PARA MUJAHID. SELAMAT BERBAHAGIA ATAS LIMPAHAN KARUNIA ALLOH TA’LAA PADA DIRIMU. SEMOGA ALLOH SENANTIASA MENJAGAMU DAN MENGUMPULKANMU DENGAN SUAMIMU DI JANNAH FIRDAUS AL A’LA”.
 
Oleh karena itu wahai saudariku tak perlu engkau bersedih. Ya… jangan bersedih wahai saudariku. 
 
KARENA ENGKAU ADALAH ISTRI SEORANG MUJAHID!!!
 
Senja yang sunyi di Negeri Imani, Rabu 6 Syawal 1431H/ 15 Sept 2010. 17.54 WSY
 
Teruntuk para istri yang ditinggal suami di jalan illahi.
 
Abu Azzam Hawari 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar