Jihad adalah kewajiban yang agung dalam Islam. Untuk dapat melakukan jihad, harus dilakukan berbagai persiapan fisik.
Amirul mukminin Umar bin Khaththab
berpesan kepada para gubernurnya: “Amma Ba’du. Ajarilah anak-anak kalian
memanah, renang, dan menunggang kuda.”
Asy-Syaikhan meriwayatkan: Rasulullah Saw
mengizinkan orang-orang Habasyah bermain tombak di Masjid Nabawi yang
mulia dan mengizinkan kepada istrinya, Sayyidah Aisyah untuk melihatnya.
Ketika mereka sedang asyik bermain tombak itu, tiba-tiba datanglah
Umar. Ia memungut batu kerikil, kemudian dilemparkannya kepada
orang-orang Habasyah tersebut. Maka Rasulullah Saw berkata, “Biarkanlah
mereka, ya Umar.”
Ahmad dan Bukhari meriwayatkan:
Rasulullah Saw lewat di tempat sekelompok orang yang telah masuk Islam,
mereka sedang berlatih memanah di pasar. Maka Rasulullah Saw berkata
kepada mereka: “Lemparkanlah busur (panahlah) wahai anak cucu Ismail,
karena sesungguhnya ayah kalian adalah seorang pemanah. Panahlah dan aku
bersama Bani Fulan.” Salah satu kelompok kemudian menghentikan latihan
memanahnya. Maka Rasulullah Saw bertanya, ‘Kenapa kalian tidak memanah?’
Mereka menyahut, ‘Bagaimana kami akan memanah sedang engkau bersama
mereka?’ Maka Rasulullah Saw bersabda, “Panahlah, dan aku bersama kalian
semuanya.”
Ahmad bin Abu Dawud meriwayatkan dari
Aisyah ra. Ia berkata, “Saya berlomba lari dengan Rasulullah Saw. Beliau
mendahuluiku, kemudian saya kejar sehingga berhasil mendahuluinya.
Kemudian saya berhenti berlomba hingga badanku menjadi gemuk. Maka,
ketika berlomba lagi Rasulullah Saw yang unggul dan beliau bersabda,
‘Kamu kalah karena (dagingmu) itu.,”
Dari Uqbah bin Amir, ia berkata,
Rasulullah Saw bersabda: “Memanah dan menunggang kudalah kalian, dan
memanah itu adalah lebih baik dari menunggang kuda.”
Ahmad dan Bukhari meriwayatkan dari Anas
ra ia berkata, “Rasulullah Saw mempunyai unta betina yang diberi nama
‘Udhba, dan unta tersebut tidak dapat lari kencang. Suatu saat dating
seorang Badui dengan menunggang unta yang masih muda, hingga ketika
berlari dapat mengungguli unta Rasulullah Saw. Hal tersebut, menimbulkan
emosi kaum muslimin.” Mereka berkata, ‘Udhba terungguli’. Rasulullah
Saw bersabda:“Sesungguhnya adalah haq bagi Allah untuk tidak mengangkat
sesuatu dari dunia, kecuali Dia telah meletakkannya pula.”
Dari nash-nash ini cukup jelas, bahwa
Islam mensyariatkan olehraga, latihan jihad seperti gulat, lari, renang,
memanah, dan menunggang kuda. Semua itu dimaksudkan agar umat Islam
mengambil hal-hal yang mendatangkan kemuliaan, kemenangan, dan
kekuasaan. Di samping itu, agar individu dan kelompok terdidik dalam
kekuatan, ketangkasan, dan jihad, sebagai pengamalan firman Allah Swt:
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu
sanggupi.” (QS. Al Anfal : 60)
Juga sebagai realisasi sabda Rasulullah
Saw, “Orang mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah
daripada orang mukmin yang lemah.”
Tak seorang pun yang menyangkal, bahwa
ketika musuh Islam mengetahui umat Islam telah siap dari segi militer
dan angkatan perangnya, terbentuk kesehatan dan kekuatan jasmaninya,
sempurna iman dan spiritualnya, teguh keyakinan dan tekadnya untuk
berjihad, maka mereka pun akan gentar. Jiwanya gundah dan takut, sebelum
mereka kalah di medan jihad. Inilah yang kini disebut sebagai
perdamaian (karena kuatnya) persenjataan, dan dipuji Rasulullah Saw
dengan sabdanya: “Aku diberi kemenangan dengan membuat musuh takut
kepadaku dari jarak perjalanan sebulan.” Wallahu a’lam.
[shodiq ramadhan]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar